Mitrapost.com – Pemerintah berencana untuk mengimpor 250 ribu sapi perah pada tahun ini. Wacana ini pun disebut sulit terwujud.
Ketua Umum Asosiasi Peternak Sapi Perah Indonesia (APSPI), Agus Warsito mengungkapkan bahwa baru 9.000 ekor sapi perah yang masuk pada pertengahan tahun ini.
“Kalau yang sekarang sudah tembus di angka 9 ribu (ekor), itu lebih pengadaannya dibiayai oleh pelaku-pelaku usaha, oleh pabrik, oleh farm-farm yang besar-besar gitu,” kata dia dikutip dari Detik Finance pada Selasa (17/6/2025).
Ia berharap peternakan rakyat harus digenjot agar target 250 ribu sapi dapat dicapai.
“Itu kalau ngandelin perusahaan-perusahaan gede, big farm nggak akan tembus. Tapi kalau memobilisasi peternakan sapi perah rakyat, kemudian memberikan skema skema khusus, ada instruksi khusus untuk mensupport importasi sapi perah ini kepada lembaga perbankan khususnya Himbara (Himpunan Bank Milik Negara), tentu bukan hal yang mustahil bahwa 250 ribu akhir tahun ini akan tembus,” tutur Agus.
Ia menyampaikan setelah pengumuman dari pemerintah dibuka, banyak peternak yang antusias.
Agus menjelaskan impor sapi perah diperlukan untuk meningkatkan produksi susu di Indonesia.
“Ini sudah sampai pada posisi BI checkingnya sudah kelar, karena kan proses perbankan kan tidak bisa tidak harus memenuhi prosedur perbankannya. Nah ini sampai sekarang masih belum kelar-kelar ini, sudah hampir berapa bulan ya prosesnya, sudah hampir 4 bulan nih,” ungkapnya.
Agus memberikan contoh jika salah satu koperasi di Semarang mendapatkan izin untuk mengimpor sapi perah sebanyak 4.500. jika satu koperasi mendapatkan izin, maka importasi yang dilakukan peternak rakyat akan masif.
“Kita ini mendapat release perizinan dari PT importir yang kita pegang itu sampai 4.500 ekor.Tahap pertama ini kan 1.500 ekor dulu karena kapalnya itu kapasitasnya hanya 1.500 ekor sekali pengapalan.Nah kita ngurus yang 1.500 ekor ini tidak tembus-tembus gitu ya,” kata dia. (*)
Redaksi Mitrapost.com