Apa Itu Yaumul Hisab?

Mitrapost.com – Umat Islam meyakini adanya serangkaian peristiwa yang akan terjadi setelah hari kiamat. Salah satunya adalah Yaumul Hisab, yang berkaitan erat dengan perhitungan amal baik dan amal buruk.

Allah SWT berfirman dalam surah Sad ayat 16,

وَقَالُوا رَبَّنَا عَجِّلْ لَنَا قِطَّنَا قَبْلَ يَوْمِ الْحِسَابِ

Artinya: “Dan mereka berkata, “Ya Tuhan kami, segerakanlah azab yang diperuntukkan bagi kami sebelum hari perhitungan.”

Berikut kami rangkum tentang peristiwa Yaumul Hisab menurut Al-Quran.

Apa itu Yaumul Hisab?

Dilansir dari DetikHikmah, Yaumul Hisab adalah hari perhitungan, yakni saat manusia akan dimintai pertanggungjawabannya atas apa yang telah dilakukan selama hidup di dunia. Di momen tersebut setiap individu akan menerima kitab amalnya, baik dari sisi kanan maupun kiri.

Allah SWT berfirman dalam surah Al-Kahfi ayat 49,

وَوُضِعَ الْكِتٰبُ فَتَرَى الْمُجْرِمِيْنَ مُشْفِقِيْنَ مِمَّا فِيْهِ وَيَقُوْلُوْنَ يٰوَيْلَتَنَا مَالِ هٰذَا الْكِتٰبِ لَا يُغَادِرُ صَغِيْرَةً وَّلَا كَبِيْرَةً اِلَّآ اَحْصٰىهَاۚ وَوَجَدُوْا مَا عَمِلُوْا حَاضِرًاۗ وَلَا يَظْلِمُ رَبُّكَ اَحَدًا ࣖ

Artinya: “Diletakkanlah kitab (catatan amal pada setiap orang), lalu engkau akan melihat orang yang berdosa merasa ketakutan terhadap apa yang (tertulis) di dalamnya. Mereka berkata, “Betapa celaka kami, kitab apakah ini, tidak meninggalkan yang kecil dan yang besar, kecuali mencatatnya.” Mereka mendapati (semua) apa yang telah mereka kerjakan (tertulis). Tuhanmu tidak menzalimi seorang pun.”

Dilansir dari laman Kementerian Agama, manusia akan berkumpul di Padang Mahsyar untuk menanti saat perhitungan amal. Padang Mahsyar merupakan area yang luas, di mana matahari berada tepat di atas kepala manusia.

Di tempat inilah manusia akan menunggu giliran untuk dihisab amal perbuatannya. Saat penghisaban, setiap amal akan diperhitungkan, dan seluruh anggota tubuh manusia akan menjadi saksi atas segala perbuatan yang telah dilakukan.

Mereka yang melakukan amal kebaikan melalui proses perhitungan amal yang lebih cepat dan mudah. Sebaliknya, jika individu melakukan kemaksiatan, mereka akan diliputi rasa penyesalan yang mendalam. Kitab amalnya akan diserahkan dengan tangan kiri sebagai simbol buruknya amal perbuatan tersebut.

Allah SWT berfirman dalam Al-Haqqah ayat 25 dan Al Insyiqaq ayat 7-8,

وَأَمَّا مَنْ أُوتِيَ كِتَابَهُ بِشِمَالِهِ فَيَقُولُ يَا لَيْتَنِي لَمْ أُوتَ كِتَابِيَهْ

Artinya: “Dan adapun orang yang kitabnya diberikan di tangan kirinya, maka dia berkata, “Alangkah baiknya jika kitabku (ini) tidak diberikan kepadaku,” (Al-Haqqah: 25)

فَاَمَّا مَنْ اُوْتِيَ كِتٰبَهٗ بِيَمِيْنِهٖۙ ٧ فَسَوْفَ يُحَاسَبُ حِسَابًا يَّسِيْرًاۙ ٨

Artinya: “Maka adapun orang yang catatannya diberikan dari sebelah kanannya, maka dia akan diperiksa dengan pemeriksaan yang mudah,” (Al Insyiqaq:7-8).

Perhitungan amal baik dan buruk ini akan menentukan manusia masuk ke dalam surga atau neraka. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati