Mitrapost.com – Jalur Pelawangan Sembalun menuju Segara Anak termasuk dalam kawasan berbahaya bagi pendaki karena kondisinya yang curam. Oleh karena itu, Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) menginisiasi pemasangan tangga di sejumlah titik di jalur tersebut.
Dilansir dari Kompas, total terdapat 12 titik perbaikan yang ditutup sementara oleh Balai TNGR sampai waktu yang belum ditentukan. Dari total tersebut, ada tiga titik krusial yang perlu dipasang tangga demi keselamatan wisatawan.
Inisiasi pemasangan ini bermula dari kejadian antara Juni-Juli 2025 yang sudah memakan tiga pendaki yang menjadi korban. Beberapa kefatalan yang terjadi selain karena curamnya jalur, juga disebabkan oleh fisik pendaki yang lelah usai menggapai Puncak Rinjani, sebelum turun ke Danau Segara Anak.
Seperti kasus yang terjadi pada wisatawan asal Brasil, Juliana Marins pada (20/6/2025). Juliana sempat dinyatakan hilang saat mendaki Gunung Rinjani yang berketinggian 3.726 meter di atas permukaan laut. Menurut laporan, ia terpeleset dari jalan setapak hingga jatuh beberapa ratus meter ke dalam jurang yang curam.
Sebuah drone tak sengaja merekam dan mengungkapkan lokasi jatuhnya Juliana berada di lereng sekitar 500 meter di bawah jalur utama. Namun, adanya cuaca yang buruk seperti kabut tebal dan suhu rendah dengan jarak pandang terbatas menjadi tantangan tersendiri bagi tim penyelamat.
Setelah empat hari, tepat pada (24/6/2025), jasad Juliana ditemukan oleh tim penyelamat dalam keadaan meninggal dunia. (*)

Redaksi Mitrapost.com