Mitrapost.com – Baru-baru ini media sosial diramaikan dengan kasus dugaan korupsi pengadaan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) laptop Chromebook dalam Program Digitalisasi Pendidikan periode 2019-2022 di Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Melansir dari CNN Indonesia, pengadaan kebijakan yang dilakukan di era Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim ini diketahui dilakukan secara langsung melalui reseller dan mitra mereka, bukan dengan Google.
Penyelidikan Kejaksaan Agung
Kejaksaan Agung (Kejagung) dalam penyelidikannya memaparkan terdapat sejumlah 1,2 juta unit laptop untuk sekolah-sekolah di Indonesia khususnya di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar) dengan total anggaran mencapai Rp9,3 triliun pada periode 2019-2022.
Meskipun banyak kelemahan dan ketidakefektifan bagi sarana pembelajaran di daerah 3T karena akses internet yang tidak terjangkau, program pengadaan laptop ini tetap menggunakan sistem operasi Chrome atau Chromebook.
Atas perbuatan ini, negara diperkirakan mengalami kerugian sebesar Rp1,98 triliun yang terdiri dari Item Software (CDM) sebesar Rp480 miliar dan mark up harga laptop sebesar Rp1,5 triliun.
Untuk itu, pihak Kejagung menetapkan empat orang tersangka yakni Direktur Sekolah Menengah Pertama (SMP) Kemendikbudristek 2020-2021, Mulyatsyah; Direktur Sekolah Dasar (SD) Kemendikbudristek 2020-2021, Sri Wahyuningsih; mantan staf khusus Mendikbud Nadiem Makarim, Jurist Tan; dan mantan Konsultan Teknologi pada Kemendikbud, Ibrahim Arief.
Sementara pihak Google mengaku belum bisa memberikan komentar perihal investigasi yang tengah berjalan.
Meski begitu, Google mengaku bangga atas komitmen dan kontribusi jangka panjangnya dalam upaya memajukan pendidikan di Indonesia.
Dalam peranannya sebagai penyedia teknologi, Google bekerja sama dengan jaringan reseller dan beragam mitra untuk menghadirkan solusi kepada para pengguna akhir, yakni para pendidik dan siswa.
Namun mengenai masalah dugaan korupsi ini, pihaknya mengaku praktik ini dilakukan melalui reseller dan mitra mereka, dan bukan secara langsung dengan Google. (*)

Redaksi Mitrapost.com






