Mitrapost.com – Food tray atau nampan makanan yang digunakan untuk program makan bergizi gratis (MBG) diduga mengandunng minyak babi dan bahan berbahaya.
Mengenai hal itu, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana mengatakan bahwa bahan food tray adalah kombinasi kromium dan nikel.
“Harus ditanyakan kepada yang memberitakan [dugaan impor food tray MBG yang mengandung minyak babi],” ujarnya dilansir dari Bisnis.com.
Minyak menurutnya digunakan untuk mesin sebagai pelumas, bukan food tray-nya.
“Minyak digunakan pada mesin saat stamping, bukan pada food tray. Minyak akan hilang saat perendaman dan pembersihan,” terangnya.
Pelumas sendiri yang digunakan terdiri dari forming oil atau drawing lubricant, berbasis mineral oil, vegetable oil (nabati, food-grade), atau synthetic ester.
Ia pun menegaskan jika food tray tak diimpor oleh pihaknya, melainkan mitra.
“Yang membeli [food tray] kan mitra, bukan BGN,” jelasnya.
Sebelumnya, Indonesia Business Post melaporkan jika ada temuan indikator produksi food tray tipe 201 dan 304 mungkin melibatkan penggunaan minyak lemak babi sebagai bagian dari pelumas industri.
Menurut dokumen dan wawancara pabrik, minyak lemak babi kadang kala dicampur dengan minyak mineral dan aditif lainnya untuk mengurangi gesekan dan meningkatkan kinerja mesin selama fabrikasi baja tahan karat, terutama dalam operasi tugas berat.
Satu Lembar Data Keselamatan (SDS) yang diperoleh Indonesia Business Post menunjukkan kemungkinan penggunaan minyak lemak babi. Padahal pelumas bersentuhan langsung dengan baja tahan karat yang digunakan untuk food tray. (*)

Redaksi Mitrapost.com