Mitrapost.com – Sejumlah negara Asia dan Timur Tengah seperti India, Pakistan, Etilasat dan Du di Uni Emirat Arab (UEA) mengalami masalah konektivitas jaringan internet yang terjadi akibat terputusnya kabel fiber bawah laut yang berada di Laut Merah.
Mengutip dari CNN Indonesia, identifikasi dari grup monitoring internet Netblocks menunjuk terjadinya masalah ini berasal dari sistem kabel di dekat Jeddah, Arab Saudi, tepatnya di bawah Laut Merah.
Putusnya kabel yang terjadi baik di bawah laut maupun darat sering kali mengakibatkan gangguan konektivitas internet yang membuat sebuah jaringan dalam kota maupun negara menjadi offline, terutama ketika tidak adanya resiliensi atau pemulihan yang memadai.
Atas hal itu, pihak Microsoft mengatakan bahwa para pengguna Microsoft Azure kemungkinan akan mengalami peningkatan latensi atau keterlambatan dalam komunikasi jaringan yang mengakibatkan adanya gangguan layanan pada rute lalu lintas yang melewati Timur Tengah.
Dikatakan belum jelasnya siapa yang bertanggung jawab atas kerusakan tersebut, tetapi pihak Azure sebagai penyedia layanan cloud terbesar kedua di dunia setelah Amazon sementara mengatasi masalah ini dengan mengalihkan lalu lintas melalui jalur jaringan alternatif agar tidak terganggu.
Sementara menurut data histroris dari International Cable Protection Committee pada November 2024, penyebab utama kerusakan kabel secara global sering kali terletak pada kecelakaan dengan kisaran 70-80 persen insiden dikaitkan dengan kegiatan penangkapan ikan komersial dan jangkar kapal.
Atau, terputusnya kabel fiber di bawah laut juga bisa disebabkan oleh beberapa faktor, seperti abrasi, kegagalan peralatan atau oleh bahaya alam seperti arus dasar laut, badai, tanah longsor bawah laut, aliran sedimen, dan lain-lain.
Meskipun rancangan kabel fiber bawah laut menggunakan berbagai lapisan perlindungan, termasuk lapis baja, dan perencanaan rute strategis, tetapi kerusakan tidak jarang terjadi, dengan rata-rata gangguan sebanyak 150-200 secara global setiap tahunnya.
Secara statistik, jaringan global terdiri dari sekitar 450 sistem kabel yang membentang sepanjang lebih dari 1,5 juta kilometer. (*)

Redaksi Mitrapost.com