Pati, Mitrapost.com – Menghadapi potensi bencana alam di musim penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mulai menyiapkan strategi tanggap darurat secara menyeluruh.
Meski kondisi wilayah saat ini masih aman, langkah antisipatif terus dilakukan melalui penguatan koordinasi, kesiapan armada, hingga pembekalan relawan.
Kepala BPBD Kabupaten Pati, Martinus Budi Prasetya, menjelaskan bahwa kesiapsiagaan tidak hanya bergantung pada peralatan, tetapi juga pada dukungan operasional dan koordinasi lintas lembaga.
“Penanganan bencana membutuhkan dukungan operasional yang tepat. Karena itu kami lengkapi dengan kendaraan lapangan, perahu, hingga personel yang siap siaga,” ucapnya, baru-baru ini.
Untuk mempercepat asesmen di daerah terdampak, BPBD Pati menyiagakan delapan unit motor trail. Kendaraan ini memungkinkan petugas menjangkau wilayah yang sulit dilalui mobil, terutama di medan perbukitan atau desa dengan akses terbatas.
“Motor trail bisa membawa dua orang petugas dan langsung melakukan pendataan cepat di lokasi bencana,” katanya.
Jika situasi memburuk, tim akan dikerahkan menggunakan mobil dan truk evakuasi agar mampu membawa logistik lebih banyak dan mengevakuasi warga secara efektif.
BPBD juga menyiapkan tiga hingga empat perahu berbahan politylen (fiber) yang ditempatkan di wilayah rawan banjir. Perahu tersebut siap digunakan masyarakat atau tim evakuasi ketika genangan air mulai tinggi.
“Truk serba guna juga kami siapkan untuk distribusi logistik. Kendaraan ini bisa menerobos banjir karena memiliki roda besar,” tambahnya.
Selain armada, BPBD Pati juga memperkuat sumber daya manusia. Tercatat 30 personel BPBD dan 15 anggota Tim Reaksi Cepat (TRC) telah disiagakan. Mereka akan bekerja sama dengan ratusan relawan lintas organisasi.
“Kami punya sekitar 300 relawan yang siap turun membantu. Mereka berasal dari IOF, FRPB, Bagana, MDMC, hingga Satgas MTA,” jelasnya.
Dalam penanganan darurat maupun pascabencana, BPBD Pati turut menggandeng Palang Merah Indonesia (PMI) dan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS). Kedua lembaga ini berperan penting dalam distribusi bantuan dan mitigasi jangka panjang.
“PMI dan BAZNAS menjadi mitra strategis kami karena keduanya memiliki sumber daya dan pengalaman dalam penanganan bencana,” paparnya.
Dengan kesiapan armada, koordinasi lintas lembaga, dan dukungan ratusan relawan, BPBD Pati berharap langkah antisipatif ini dapat meminimalkan risiko dan dampak bencana alam di wilayah Bumi Mina Tani. (*)

Wartawan Mitrapost.com