Mitrapost.com – Pelaku teror bom tiga sekolah internasional di Tangerang Selatan (Tangsel) dan Jakarta Utara (Jakut) diduga merupakan orang yang sama. Pelaku disebut menggunakan kode telepon luar negeri, tepatnya Nigeria.
Hal ini juga diungkapkan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya Brigjen Ade Ary Syam Indradi baru-baru ini. Ia menyebutkan, pelaku pengirim teror ke tiga sekolah tersebut memiliki modus dan motif yang sama, yakni mengancam dan memeras korban lewat WhatsApp untuk dapat uang.
“Diduga yang memberi ancaman sama orangnya, motifnya sama, dari identitas pengirim yang sama,” kata dia kepada wartawan, Kamis (9/10/2025), dikutip CNN Indonesia.
“Sementara teridentifikasi dari luar negeri posisinya. Ini masih terus kami lakukan pendalaman,” lanjut dia.
Sebelumnya, tiga sekolah internasional menerima ancaman teror bom selama dua hari berturut-turut. Ancaman bom pertama terjadi di Jakarta Nanyang School Pagedangan dan Mentari Internasional School (MIS) di Tangerang, pada Selasa (7/10/2025).
Di hari pertama, sekolah itu menerima pesan WhatsApp dengan kode nomor +234 dan e-mail dari orang tak dikenal. Pesan tersebut berisi permintaan uang senilai USD30.000 atau Rp450 juta, dan jika pihak sekolah tidak memberi, maka bom akan diledakkan.
Sehari setelahnya, North Jakarta Intercultural School (NJIS) Kelapa Gading, Jakarta Utara juga menerima ancaman yang sama pada Rabu (8/10/2025).
Pelaku mengirimkan pesan menggunakan nomor marketing lewat WhatsApp dan meminta uang tebusan senilai USD30.000 dalam bentuk Bitcoin. Ia juga menyampaikan bahwa bom yang sudah dipasang akan meledak dalam 45 menit.
Kapolres Metro Jakarta Utara, Kombes Pol Erick Frendriz menyebutkan, polisi pun telah melakukan penyusuran, namun tidak ditemukan bom. Pihaknya berkomitmen akan melakukan penyelidikan terkait teror bom ini.
“Kami masih melakukan penyelidikan, semoga ini segera terungkap,” kata Erick Frendiz, dilansir MetroTV News. (*)

Redaksi Mitrapost.com