Kasus Kamboja Semakin Larut, 80 Warga Korsel Kini Ikut Dilaporkan Hilang

Mitrapost.com – Setelah kasus kematian seorang mahasiswa yang terjadi akibat penyiksaan di markas penipuan Kamboja, sekitar 80 warga Korea Selatan (Korsel) dilaporkan menghilang di negara yang sama.

Kasus yang baru terjadi ini diduga oleh banyak kalangan menjadi bagian dari bentuk korban penipuan lowongan kerja palsu atau fake job scam. Menanggapi hal tersebut, Presiden Korea Selatan, Lee Jae Myung menjelaskan jika pihaknya akan segera mengambil tindakan serius.

“Jumlahnya tidak sedikit dan banyak warga negara kami sangat khawatir dengan anggota keluarga, teman, dan tetangga mereka yang telah ditahan di Kamboja,” ucap Lee dalam rapat kabinet, dikutip dari Detik.

Salah satu bentuk tindakan yang diambil, di antaranya adalah mengirimkan tim tanggap gabungan ke Kamboja pada hari Rabu (15/10/2025) dari Kantor Kepresidenan yang dipimpin oleh Wakil Menteri Luar Negeri (Wamenlu).

Kemudian, juru bicara kepresidenan, Kim Nam-joon juga menyebut tindakan lainnya yang diambil adalah dengan mempertimbangkan untuk menaikkan tingkat imbauan perjalanan ke Kamboja bagi masyarakat Korea Selatan.

Sementara pihaknya telah melaporkan sejak Januari hingga Agustus tahun ini, total warga Korea Selatan yang dinyatakan hilang atau ditahan sewenang-wenang usai memasuki Kamboja terdapat sebanyak 330 jiwa.

Jumlah tersebut menandai lonjakan drastis hingga 15 kali lipat dari tahun 2023 yang disebut oleh anggota parlemen Yoon Hu-duk dalam sidang parlemen.

Perlu diketahui, Amnesty International menyebut setidaknya terdapat 53 kompleks scam di negara Kamboja yang dijadikan sebagai tempat kelompok kriminal terorganisir untuk melakukan perdagangan manusia, kerja paksa, penyiksaan, perampasan kebebasan, hingga perbudakan. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati