Pati, Mitrapost.com – Memasuki masa peralihan dari kemarau ke penghujan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Pati mengingatkan masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem.
Sejumlah bencana alam seperti angin puting beliung, tanah longsor, hingga banjir bandang berpotensi terjadi di berbagai wilayah yang ada di Kabupaten Pati.
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) BPBD Pati, Martinus Budi Prasetya, menyampaikan bahwa fenomena angin puting beliung menjadi bencana yang paling sering muncul di awal musim hujan. Peristiwa ini bahkan telah menyebabkan kerusakan rumah warga di beberapa wilayah Bumi Mina Tani.
“Beberapa waktu lalu, angin puting beliung melanda dua desa di Kecamatan Dukuhseti. Puluhan rumah mengalami kerusakan, ada yang ringan hingga berat,” ucapnya, Kamis (23/10/2025).
Martinus menambahkan, perubahan cuaca juga meningkatkan potensi tanah longsor, terutama di daerah perbukitan dan pegunungan, seperti Kendeng dan Muria. Kondisi tanah yang retak akibat kemarau panjang membuat air hujan mudah meresap dan memicu pergerakan tanah.
“Daerah dengan kemiringan di atas 45 derajat harus waspada. Seperti di Pucakwangi, Kayen, Sukolilo, hingga Gembong dan Cluwak,” jelasnya.
Selain longsor, banjir bandang juga menjadi ancaman lain ketika curah hujan tinggi mengguyur wilayah hulu. Menurutnya, sedimentasi sungai yang tinggi membuat aliran air tidak tertampung dengan maksimal.
“Banjir bandang bisa terjadi karena sungai tidak mampu menampung air. Setelah dua hingga tiga bulan musim hujan, potensi banjir genangan akibat luapan Sungai Silugonggo juga meningkat,” tambahnya.
Pihaknya pun terus melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan pemerintah desa. Masyarakat diimbau untuk menjaga kebersihan saluran air dan segera melapor jika terjadi tanda-tanda bencana.
“Kewaspadaan masyarakat menjadi kunci utama dalam menghadapi potensi bencana di masa peralihan musim ini,” paparnya. (*)

Wartawan Mitrapost.com




