Mitrapost.com – Kabupaten Wonosobo di Jawa Tengah sejak lama dikenal dengan pesona Dataran Tinggi Dieng yang sejuk dan menawan. Namun, belakangan ini muncul tren baru yang menarik perhatian wisatawan, yaitu wisata alam tersembunyi yang menawarkan ketenangan dan autentik.
Jika dulu wisatawan berbondong-bondong ke Telaga Warna atau Kawah Sikidang, kini banyak yang memilih menjelajahi destinasi yang belum terlalu ramai tetapi punya keindahan alam luar biasa.
Salah satu yang sedang naik daun adalah Bukit Sikunir versi baru di kawasan Rejosari, Leksono. Tempat ini mulai populer di media sosial sejak pertengahan 2025 karena menyuguhkan panorama matahari terbit dengan latar pegunungan yang tak kalah cantik dari Dieng.
Dari puncak bukit, pengunjung bisa melihat kabut tipis yang menari di antara perbukitan, menciptakan suasana tenang dan magis. Aksesnya pun kini makin mudah setelah pemerintah daerah memperbaiki jalur menuju lokasi.
Selain itu, ada juga Curug Wining di Desa Kaliwiro yang makin diminati pecinta alam dan fotografer. Air terjun setinggi 40 meter ini memiliki aliran air jernih dan lingkungan yang masih sangat alami.
Tidak sedikit wisatawan menyebut tempat ini sebagai permata tersembunyi karena suasananya masih asri dan belum banyak dikomersialkan.
Data dari Dinas Pariwisata Wonosobo menunjukkan, jumlah pengunjung ke area wisata non-Dieng seperti Curug Winong dan Bukit Rejosari meningkat sekitar 27% sepanjang semester pertama 2025.
Tak hanya wisata alam klasik, Wonosobo kini juga menghadirkan konsep “eco-camping” yang sedang digandrungi generasi muda. Salah satunya ada di kawasan Sigandul View Camp, di mana pengunjung bisa bermalam di tenda estetik dengan latar pegunungan dan lampu kota yang berkilau di malam hari.
Tren ini sejalan dengan meningkatnya minat wisatawan terhadap konsep slow tourism, yaitu berlibur dengan fokus menikmati alam dan budaya lokal tanpa tergesa-gesa.
Yang menarik, desa-desa wisata di Wonosobo juga mulai berinovasi dengan konsep wisata edukatif. Contohnya di Desa Sembungan, wisatawan tak hanya bisa menikmati pemandangan Telaga Cebong, tapi juga belajar tentang pertanian kentang organik dan kopi lokal.
Desa ini bahkan masuk dalam nominasi 50 Desa Wisata Terbaik Indonesia 2025 versi Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Di sisi lain, kemunculan berbagai spot wisata baru ini turut mendorong pertumbuhan ekonomi masyarakat lokal. Banyak warga yang membuka warung, penginapan kecil, hingga penyewaan kendaraan bagi wisatawan.
Pemerintah Kabupaten Wonosobo pun aktif menggandeng komunitas pecinta alam dan travel influencer untuk mempromosikan destinasi baru ini secara berkelanjutan.
Meski begitu, tantangan utama masih ada pada pengelolaan sampah dan infrastruktur. Beberapa titik wisata baru belum memiliki fasilitas lengkap seperti toilet umum dan area parkir memadai.
Pemerintah daerah tengah menyiapkan program Green Wonosobo 2025 untuk memastikan destinasi wisata alam tetap lestari tanpa merusak lingkungan. (*)

Redaksi Mitrapost.com




