Pati, Mitrapost.com – Pesisir Pantai Desa Tluwuk Kecamatan Wedarijaksa Kabupaten Pati, Jawa Tengah terus ditanami mangrove. Hal itu lantaran setiap tahunnya, pantai tersebut muncul tanah timbul.
Ketua Kelompok Kerja Mangrove Daerah (KKMD) Pati, Sukarno mengatakan untuk saat ini pesisir Pantai Desa Tluwuk terdapat 25 hektar luasan tanaman mangrove. Sedangkan, terdapat tambahan 2 hektar tanaman nangrove yang telah ditanam beberapa hari lalu.
“Yang mantap itu 25 hektar, kalau yang penanaman baru ada 27 totalnya yang kemarin ada penanaman,” kata Sukarno kepada Mitrapost.com.
Dari sejumlah luasan yang bertambah tersebut, Sukarno juga menjelaskan bahwa terdapat tiga jenis tanaman Mangrove yang telah ditanam, di antaranya ada Avicennia Sp, Rhizophora Sp dan Blogueira Sp.
Sukarno juga menjelaskan, bahwa keberadaan hutan mangrove berhasil membawa sejumlah manfaat bagi lingkungan pantai, yakni air laut menjadi relatif terfilter sehingga tidak ada kandungan zat kimia. Selain itu, berdampak pula terhadap ekosistem laut.
“Kedua, banyak ikan-ikan yang ada di lokasi tersebut. Yang kelihatan jelas, yang terakhir pada saat gelombang pasang bisa mencegah adanya air rob masuk ke tambak,” jelasnya.
Sementara dalam pelaksanaannya, Sukarno mengatakan jika pihaknya telah bekerja sama dengan Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Negeri Semarang (LPPM UNNES).
“Kalau ada tanah timbul, terus kita tanami kembali. Kita juga bekerjasama dengan LPPM UNNES,” imbuhnya.
Lebih lanjut, dampak hutan mangrove yang terus membentang terdapat sejumlah 40-an nelayan tradisional dari Tluwuk, Margoyoso dan Tayu yang mencari hasil laut di sekitar pesisir pantai itu. Bahkan, tercatat telah ada tujuh spesial burung endemik Jawa, Sumatera hingga Australia. (*)
Wartawan Mitrapost.com
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
