Rembang, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rembang meresmikan gerakan listrik masuk sawah di Desa Waru, Kecamatan Rembang, Senin (17/11/2025).
Bersamaan dengan program pencanangan musim tanam (MT) I 2025/2026 Kabupaten Rembang, peresmian itu merupakan bagian dari upaya Pemkab Rembang untuk meningkatkan produkfivitas sektor pertanian.
Bupati Rembang, Harno mengatakan bahwa program ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat petani, utamanya di Desa Waru. Selain itu, Harno menyebut jika Desa Karangharjo dan Uangsang juga tengah membutuhkan program listrik masuk sawah.
“Sangat dibutuhkan masyarakat bukan hanya disini, kemarin pada waktu kunjungan di tembakau Desa Karangharjo dan Uangsang itu juga membutuhkan listrik masuk ke sawah,” kata Harno.
Dengan masuknya listrik ke persawahan, kabel akan menjadi lebih tertata dan tidak membahayakan masyarakat petani. Terlebih, listrik masuk sawah ini dibutuhkan oleh masyarakat petani yang memerlukan tenaga tersebut untuk menyedot air.
“Jangan sampai membahayakan malam hari kepada masyarakat yang pas lewat itu ada listrik. Dengan itu adanya listrik masuk sawah ini, kami atas Pemerintah Rembang mengucapkan terimakasih kepada PLN (Perusahaan Listrik Negara) dan berharap untuk tempat-tempat yang lain juga bisa diadakan,” jelasnya.
“Kalau ini sangat berpotensi, terutama untuk menyedot air,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang, Agus Iwan Haswanto menyebut, untuk saat ini program listrik masuk sawah tercatat baru tiga desa, di antaranya Kasreman, Waru dan Tegaldowo.
“Yang tercatat di Kami itu Kasreman kemudian Waru, Tegaldowo dan nanti beberapa desa akan menyusul, sudah masuk di program PLN di Rembang,” ujar Agus.
Dalam pengajuan program tersebut, Agus menambahkan terkait prosesnya dengan mengetahui kepala desa, yang selanjutnya mendapatkan Surat Rekom (rekomendasi) dari pihak Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Rembang.
“Ada pengajuan secara bersamaan nanti mengetahui kepala desa, kemudian nanti ada Rekom dari Dinas Teknis agar nanti Kepala ULP (Unit Layanan Pengadaan) Rembang bisa menindaklanjuti lebih cepat, karena kepentingan pertanian,” jelasnya.
“Dari awal pengajuan kita sudah komitmen kepada petani ketika nanti ada fasilitas listrik harus digunakan sebagaimana mestinya,” pungkasnya. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com


