Rembang, Mitrapost.com – Kabupaten Rembang, Jawa Tengah dilaporkan telah aman dari bencana kekeringan sepanjang tahun 2025 ini, yang dipengaruhi lantaran adanya musim kemarau basah.
Kepala Pelaksana Harian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Rembang, Sri Jarwati mengatakan fenomena ini terjadi karena hujan masih sering turun mengguyur wilayah tersebut.
Namun untuk tahun 2023, data dari BPBD Kabupaten Rembang tercatat terdapat 85 desa yang mengalami bencana kekeringan. Sedangkan tahun 2024 tercatat ada 68 desa yang mengalami kekeringan.
“Di tahun 2023 kita terdampak kekeringan itu ada 85 desa. Sedangkan untuk tahun 2024 ada 68 desa. Sedangkan untuk tahun 2025, Alhamdulillah, karena kemarau basah maka tidak ada desa yang terdampak kekeringan,” jelas Sri Jarwati.
Meskipun begitu, BPBD Kabupaten Rembang telah menyiapkan tiga armada tangki berkapasitas 5.000 liter.
“Kalau armadanya kita siap, biasanya kalau kekeringan itu selain BPBD juga punya armada berupa tangki, kita juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga lain,” ujarnya.
Selain menyiapkan armada tangki, BPBD Kabupaten Rembang juga bekerjasama dengan lembaga-lembaga terkait. Hal itu sejalan dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007, bahwa bencana menjadi urusan bersama baik Pemerintah kabupaten dan masyarakat.
“Yang namanya bencana itu sesuai dengan Undang-undang Nomor 24 Tahun 2007 bahwa bencana itu menjadi urusan bersama,” jelasnya.
“Jadi kita bekerjasama dengan lembaga, dengan perusahaan, maka perusahaan-perusahaan atau CSR (Corporate Social Responsibility) atau kelompok masyarakat itu juga memberi bantuan secara langsung ke masyarakat,” pungkasnya. (Adv)

Wartawan Mitrapost.com


