Saat ini, kata Turi Atmoko, sektor kesehatan yang banyak meminta pencairan dana penanganan Covid-19. Selain sektor kesehatan, sektor UMKM dan jaring pengaman sosial juga menyerap anggaran ini.
“Kesehatan Rp 4,3 miliar. Dari Koperasi UMKM itu untuk menghidupkan UMKM pembuatan masker Rp 426 juta, terus kemarin juga Rp 419 juta. Kemudian untuk bayar rumah karantina Hotel Safin itu oleh BPBD selama dua bulan terus disambung di Hotel Kencana,” bebernya.
Untuk membayar rumah karantina di Hotel Safin selama dua bulan pihaknya mengeluarkan sekitar Rp 390 juta. “Safin itu masih ada kekurangan berapa, terus (Hotel) Kencana berapa. Sudah tiga kali BPBD mencairkan untuk rumah karantina,” ungkapnya.
Turi Atmoko mengatakan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Pati hari ini telah mengajukan permohonan pencairan lagi. “Tadi pagi ada surat permintaan dari DKK yang mengajukan (pencairan) Rp 8,4 miliar. Kebanyakan untuk belanja APD, rapid test, tes swab, Rumah Sakit Soewondo dan Kayen. Karena kedua RS itu UPT-nya dari DKK,” pungkasnya. (*)