Semarang, Mitrapost.com – We are the champions, my friend. And we’ll keep on fighting till the end. We are the champions. We are the champions. No tome for losers. ‘Cause we are the champions of the world. Mungkin lagu itu yang selalu menjadi pedoman Maryamul Chumairo’ Al Ma’shumiyyah. Baginya jiwa kompetisi harus dihadirkan setiap saat. Dalam bidang apapun. Tidak ada tempat bagi pecundang. Jiwa kompetitif itu ditanamkan oleh ayahnya sejak dini.
“Bagi saya, hidup adalah belajar. Sejak kecil, ayah saya selalu berkata rangking itu hanya ada 3, rangking satu, dua dan tiga. Hal tersebut mempengaruhi cara berpikir saya. Secara akademis, saya selalu mendapatkan rangking satu atau dua,” ungkap anak pertama dari dua bersaudara ini.
Tidak hanya di bidang akademik. Sejak sekolah dasar, gadis kelahiran Jepara ini juga aktif mengikuti berbagai kompetisi non akademik. Mulai dari lomba cerdas cermat, pidato, penulisan cerpen hingga pembacaan puisi. Mulai dari lomba se-sekolahan hingga tingkat kabupaten. Maka tak ayal banyak piala yang menghiasi lemari almamaternya.