
Rembang, Mitrapost.com – Beberapa perusahaan di Rembang yang terdampak pandemi Covid-19 memiliki pola beragam dalam mengatur jam kerja demi tetap menjalankan operasional. Mulai dari perusahaan memberlakukan sistem shift hingga tutup secara total.
Hal inilah yang disampaikan oleh Irwan, mediator Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Tenaga Kerja atau DPMPTSP Naker Rembang.
“Pada masa covid, ada beberapa perusahaan yang terdampak secara pasti. Dan aturan dari menteri memperbolehkan perusahaan mengatur jam kerja penggajian. Adanya covid ini ada yang sistem sift dan ada yang separuh. Ada juga beberapa perusahaan di Rembang yang terdampak dan memilih tutup,” jelas Irwan, Selasa (2/9/2020).
Menurut Irwan, salah satu perusahaan yang memilih tutup adalah sektor perhotelan. Faktor sepinya pengunjung menjadi pertimbangan utama di dalam industri ini.
“Fave Hotel sempat tutup. Dalam artian karena kondisi seperti ini dan sangat sepi. Jadi mereka sempat berhenti dan alhamdulillah sudah mulai berjalan lagi.”
Baca juga: Disnaker Pati Kena Refocusing 35 Persen, Job Fair Hingga BLK di Cancel
Sedangkan untuk sistem shift dilakukan oleh pihak perusahaan Argawastu. Irwan menjelaskan perusahaan yang bergelut di bidang penambangan ini lebih memilih melakukan pembagian, yaitu mempekerjakan setengah dari karyawannya.
“Kalau Argawastu sistem shift. 15 hari masuk, 15 hari libur. Sekitar 60 karyawan, 30 masuk tanggal 1-15 dan yang 16-30 kelompok ke 2.”
Menurutnya, penyesuaian jam kerja juga berdampak pada pengaturan gaji pula. Perusahaan Argawastu misalnya, hanya memberikan gaji kotor saja.
“Untuk tunjangan BPJS dan lain-lain dibayar besok.”
Sedangkan untuk pabrik sepatu yang ada di Rembang juga melakukan hal yang serupa. Kesulitan ini dihadapi karena orderan atau daya konsumsi masyarakat masih menurun.
“Kalau untuk pabrik sepatu, ini sudah mulai normal. Tapi masih meminta pembatasan gaji. Kalau hari ini masuk ya dibayar,” jelasnya. (*)
Baca juga:
- Pemkot Surakarta Bantu Korban PHK Dirikan Usaha Mandiri
- Hampir Seribu Pekerja Pati Di-PHK, Pemkab Belum Punya Program Pemulihan Ekonomi
- Kebakaran di Pemukiman Warga, Kerugian Capai 350 Juta
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur : Ulfa PS