Pati, Mitrapost.com – Meski KBM tatap muka di lembaga pendidikan belum diizinkan, beberapa TPQ atas pantauan KUA dan Muspika telah melakukan pembelajaran tatap muka.
Anggota Komisi D Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Muntamah, mengimbau TPQ untuk ketatkan protokol kesehatan ketika berkomitmen pembelajaran tatap muka.
Muntamah menganggap, pembelajaran TPQ tatap muka cukup akan dilakukan mengingat lembaga TPQ biasanya berada di perdukuhan dengan jumlah santrinya yang terbatas.
“Santri TPQ kan lokal, hampir setiap perdukuhan kan ada TPQ, kalaupun masuk tidak masalah. Tapi catatannya masih harus melakukan protokol kesehatan,” kata Muntamah saat ditemui Mitrapost.com beberapa waktu yang lalu.
Baca juga : Dewan Pati Harap Pemkab Beri Lampu Hijau Terkait Pelaksanaan TPQ
Budaya TPQ yang yang memberlakukan pembelajaran satu ustadz untuk satu santri pun meminimalisir gerombolan masa.
“TPQ kan tidak klasikal (berombol) satu santri satu ustadzah. Tidak harus bergerombol,” ungkapnya.
Politisi PKB ini mendukung dibukanya TPQ untuk pendidikan karakter dan budi pekerti.
“Justru malah anak-anak harus ada tatap muka dengan guru karena pendidikan kan bukan hanya mentransfer pengetahuan tapi juga mendidik budi pekerti, memang harus ada yang langsung,” pungkasnya. (Adv/MA/DF/SHT)
Baca juga :
- Dewan Pati Usulkan Disdik Buat Konten Digital Pendidikan untuk Para Guru
- Dukung Pendidikan, Guru di Grobogan Datangi Langsung Siswanya
- Penambahan Kasus Covid-19, Dinas Pendidikan Purbalingga Edarkan Surat Penundaan Pembelajaran Tatap Muka
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa Okta
Wartawan Area Kabupaten Pati