Tiga Serial Animasi yang Bisa Mengajak Kita untuk Kembali Introspeksi Diri

Mitrapost.com Selain K-drama, dorama dan lakorn, menonton serial animasi juga diminati oleh mayoritas orang Indonesia. Bahkan, serial animasi ini dinikmati dari berbagai kalangan usia.

Kebanyakan masyarakt menonton serial animasi sebagai hiburan belaka. Serial animasi memiliki banyak sekali genre yang disuguhkan mulai dari komedi, fantasi, romansa hingga slice of life. Sayangnya genre slice of life ini terhitung sedikit jika dibandingkan dengan genre fantasi.

Nah, berikut ini tiga seri anime dengan genre slice of life yang cocok ditonton dan penuh pesan moral di dalamnya

Barakamon

Animasi Barakamon berawal dari serial manga dengan judul yang sama karya Satsuki Yoshino. Seri animasi Barakamon tayang mulai Juli 2014 dengan 12 episode.

Barakamon menceritakan tokoh Seishū Handa, seorang kaligrafer muda yang profesional. Kehidupannya berubah ketika ayahnya mengirim Handa ke Pulau Goto.

Handa dikirim ke sebuah desa agar berinstropeksi diri dari kesalahannya karena memukul seorang kurator yang mengkritik bahwa kaligrafi karya Handa sangat tidak orisinil.

Di pulau Goto, ia bertemu dengan penduduk desa yang berbudi baik, rendah hati, serta memiliki rasa gotong royong yang tinggi.

Anime Barakamon dibawakan dengan gaya komedi. Ditambah dengan penduduk yang cukup usil, kehidupan Handa di Pulau Goto menjadi berwarna. Handa yang sejatinya berasal dari kota harus beradaptasi dengan gaya hidup di pedesaan. Namun, di sana Handa mendapat pelajaran hidup lebih banyak dan berhasil membangkitkan gaya kaligrafinya.

Baca juga: Jangan Sampai Ketinggalan, Berikut Ini Drakor yang Tayang pada September 2020

ReLIFE

Berangkat dari manga karya Yayoiso, seri anime ReLIFE  (リライフ Riraifu) menceritakan kehidupan Kaizaki Arata yang selalu gagal melamar pekerjaan di perusahaan.

Arata sempat bekerja di sebuah perusahaa, namun akhirnya dipecat setelah tiga bulan. Akan tetapi nasibnya berubah setelah bertemu dengan Yoake Ryou dari ReLife Research Institute.

Dalam pertemuan itu, Arata diberi tawaran bahwa ia bisa memperbaiki kehidupan yang dialaminya saat itu. Dengan sebuah obat yang diberikan, arata kembali ke masa usia 17 tahun dan menjadi subjek percoban selama satu tahun.

Selama menjadi subjek percobaan, Arata kembali menjalani kehidupannya sebagai siswa SMA. Sebagai seorang siswa SMA yang pada kenyataanya telah berumur 27 tahun, Arata tentu saja dinilai sebagai orang yang dewasa oleh teman – teman kelasnya dan tidak memiliki masalah untuk membuat teman – teman baru di sekitarnya.

Baca juga: Live Action Mulan Bakal Tayang Gratis di Disney Plus

Anohana

Anime yang mempunyai judul lain The Flower We Saw That Day bercerita tentang persahabatan. Sahabat yang terdiri dari enam orang anak-anak ini berubah drastis sejak Meiko Honma atau Menma meninggal dalam sebuah kecelakaan.

Sepuluh tahun sejak kejadian tersebut, ketua kelompok mereka, Jinta Yadomi menjadi seorang hikikomori. Suatu hari di musim panas, Menma dengan penampilannya yang lebih dewasa, muncul di hadapan Jinta, dan memintanya untuk mengabulkan permohonannya agar dia bisa pergi ke akhirat.

Karena Menma tidak bisa mengingat permohonannya, Jinta mengumpulkan teman-teman lamanya karena Jinta percaya bahwa merekalah solusinya. (*)

Baca juga: Biar Nggak Salah Tonton, Kenali Rating dalam Film dan Tayangan Televisi

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur : Ulfa PS

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati