Pati, Mitrapost.com – Bupati Kabupaten Pati Haryanto mengatakan klaster pasar mendominasi penyebaran virus corona di Kabupaten Pati dibandingkan klaster-klaster lain.
“Klaster pasar mendominasi itu penyebarannya (virus corona),” ujar Haryanto yang juga menjabat sebagai Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan (GTPP) Covid-19 Kabupaten Pati, beberapa hari yang lalu.
Sebelumnya, klaster pondok pesantren mengakibatkan sekitar 35 santri positif mengidap virus corona dan Klaster Puskesmas ada 9 nakes positif. Saat ini klaster-klaster itu telah dinyatakan berakhir karena para pasien telah dinyatakan sembuh.
Saat ini di Kabupaten pati ada klaster gereja yang mengakibatkan sekitar 20-an jemaat terinfeksi virus corona. Klaster-klaster ini masih kalah dengan klaster pasar apabila ditotal dari awal hingga sekarang. Bahkan ada dua warga yang meninggal dunia karena klaster pasar ini.
Baca juga : Klaster Gereja di Pati, 21 Jemaat Positif Covid-19
Sayangnya Haryanto tidak menyebut secara pasti berapa jumlah orang yang positif mengidap virus corona karena klaster ini.
“Yang pasar belum sampai 100. Di bawah lima puluh lah. Tapi kita bukan permasalahan banyaknya atau tidak. Karena satu orang itu bisa menyebarkan banyak virus sampai berantai-rantai. Contoh yang meninggal klaster gereja itu kan kontaknya (menginfeksi) 20-an,” beber Haryanto.
Klaster pasar kebanyakan ditemukan kasus orang tanpa gejala (OTG). “Rata rata OTG bukan sakit. Awalnya kita sampling dengan rapid rest sekitar ada 150-an kemudain ada yang reaktif terus kita lakukan tes swab dan beberapa ternyata positif. Jadi tahunya dari situ. Tiap hari kita kan melakukan rapid test,” ungkapnya.
Haryanto menyebut saat ini klaster pasar berada di Pasar Kayen dan Pasar Bulumanis. “Dulu kan Pasar Puri, Pasar Gembong sudah sehat semua. Ini ganti Pasar Kayen sama Bulumanis,” jelasnya.
Menurut Haryanto, klaster pasar ini mendominiasi karena masyarakat yang datang ke pasar beraneka ragam.
“Yang datang ke pasar ini kan kadang dari jauh. Kadang-kadang dari Semarang, dari Salatiga ada orang ngirim sayur, ngirim ikan itu kan. Kita kesulitan memantau itu. Tapi sekarang kita pantau terus, ada jam lama itu,” tandasnya. (*)
Baca juga :
- Capai Rekor Tertinggi, 32 Karyawan di Karawang Positif Covid-19
- Petugas Pelayanan di Disdukcapil Blora Positif Covid-19, Seluruh Karyawan Di-swab
- Seorang ASN Positif Covid-19, 13 Pegawai akan Diswab
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, instagram, dan twitter
Redaktur : Dwifa
Wartawan