Dari segi kuantitas driver pun diakui Azis belum banyak masih belum banyak yang beroperasi. Menurutnya nonaktifnya sistem insentif Grab membuat driver masih enggan beroperasi.
“Sekarang bonus, insentif ga ada. Dulu ada bonus level-levelan dan cair. Jadi orang males kerja karena itu. Dulu kalau ada insentif perhari bisa dapat Rp50-125 ribu per driver, bisa dua kali lipat penghasilan. sekarang dihilangkan,” terang Azis.
Baca juga: Video : Ujian Perangkat Dinilai Banyak Permasalahan, Kepala Desa Wadul ke Dewan Pati
Terkait protokoler kesehatan, saat ditanya mengapa tidak menggunakan deck protect seperti di Kabupaten Kudus, Azis menjawab.
“Deck protect belum diterapkan karena pengguna layanan Grab Bike masih minim baru 10 persen-an, jadi dari kantor dianggap belum diperlukan. Nani kalau 50 persen bisa jadi kita pakai tergantung Grab nya,” jawab Azis.
Di layanan Grab Bike sementara ini para driver ojol di Pati lebih memaksimalkan pada prokol kesahatan pakai masker dan hand sanitizer.(*)
Baca juga:
- Video : Pjs Bupati Rembang Berharap Guru Honorer Mendapat Jaminan BPJS
- Hasil Tes Swab di Indonesia Berbeda dengan Negara Tujuan, Ini Kata Dinkes Pati
- Pemkab Pati Perpanjang Raperda Retribusi IMTA
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati