“Kalau saat pandemi ini kan menyesuaikan harga ekspor. Kemarin-kemarin itu sangat jatuh. Pada periode April sampai kira-kira Oktober itu harga penjualan yang seharusnya Rp90 ribu-an turun ke Rp25 ribuan,” ungkapnya.
Meski begitu, jatuhnya harga tidak terlalu berdampak pada usaha yang digeluti Aminah. Ini disebabkan karena dirinya hanya penjual saja. “Kita kan seller, jadi kita ikut buyernya aja,” tambahnya.
Baca juga: Dinkes Rembang Siap Laksanakan Vaksinasi, Ini 4 Kelompok Prioritas
Namun, menurut Aminah jatuhnya harga tersebut paling dirasakan oleh para nelayan di sekitar desanya. Berdasarkan pengakuannya, beberapa pencari rajungan sempat mengakali umpan dengan menggunakan pelepah pisang, guna menekan angka pengeluaran.
“Saya tetap jalan, tapi yang paling berdampak kemarin nelayan. Mereka sampai pakai pelepah pisah untuk umpannya,” imbuhnya.
Baca juga: Harga Kedelai Melambung, Produksi Tempe Rembang Turun
Usaha pemisah cangkang rajungan milik Aminah sendiri dalam satu hari bisa menerima hingga mencapai berat dalam jumlah ton. Namun, saat ini dirinya hanya melakukan pemisahan rajungan sebanyak 3-5 kwintal per hari.