Karena harga jagung mahal, komoditas ini otomatis menjadi langka di pasaran.
Baca juga: Dispertan Pati Gencarkan Gerakan Petik Merah dan Desa Mandiri Benih
Keputusan pemerintah membatasi keran impor jagung mulai tahun 2017 mendapak para petani hingga sekarang. Naiknya harga pakan ternak otomatis menambah biaya produksi peternak.
Apalagi selama masa pandemi distribusi barang impor dari luar negeri juga kurang lancar. Hal ini menuntuk pemerintah untuk bergantung pada keberadaan jagung lokal yang jumlahnya terbatas.
“Kita belum ada jagung, bahan baku masih impor. Karena jagung selama covid-19 kita hanya mengandalkan panen di daerah,” imbuhnya.
Kendati harga pakan ayam petelur mahal, Andi menyebut harga jual terlur di Pati cenderung stabil, yakni dalam kisaran harga Rp19.000 hingga Rp24.000. (Adv/MA/AZ/SHT)
Baca juga:
- Pupuk Subsidi Tinggal 20 Persen, Dispertan Pati Minta Petani Buat Pupuk Organik
- Dispertan Pati Ungkap Penyebab Kelangkaan Kopi
- Video : Permudah Petani, Dispertan Pati Pinjamkan Alat Panen
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram