Pembukaan dilangsungkan Selasa (9/2/2021), kemudian final festival kesenian rakyat direncanakan pada Juni 2021. Peserta festival kesenian rakyat ini meliputi dari kawasan Borobudur, Magelang, Temanggung, Kendal, Sragen maupun daerah lainnya.
RRB tahun ini mengambil tema ‘Sinau Maca Kahanan’ atau belajar memahami kondisi dari pandemi yang masih terjadi. Dalam adaptasi kebiasaan baru (AKB) RRB juga menngupas tema itu dalam dialog sarasehan secara virtual bersama berbagai tokoh budaya nasional.
Baca juga: Situs Kubur Batu Wong Kalang Disiapkan Menjadi Wisata Edukasi Budaya
Sucoro berharap agar Ruwat Rawat Borobudur ini tetap berlanjut. Sehingga tetap bisa mendampingi Borobudur sebagai warisan budaya dunia ini masih tetap berlanjut.
“Ini virtual. Nanti sebagian nanti di-upload di akun youtube. Harapannya kedepan dapat menjadi embrio digelarnya kongres kebudayaan Borobudur,” ujar dia.
Kegiatan RRB ke-19 ini digelar oleh Komunitas Brayat Panangkaran Borobudur bersama Dinas Komunikasi dan Informatikan (Diskominfo) Kabupaten Magelang, Balai Konservasi Borobudur, Taman Wisata Candi Borobudur, Kementrian Pendidikan Kebudayaan RI, dan Balai Pelestarian Pusaka Dunia (BPPI).