Pati, Mitrapost.com – Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pati, Warsiti meminta masyarakat terdampak banjir di Pati untuk tetap bersemangat dan bersabar karena selain menghadapi banjir pandemi Covid-19 masih belum berakhir.
Di Pati sebanyak enam kecamatan terdampak bencana banjir. Banjir terjadi karena curah hujan yang tinggi sejak awal bulan Februari.
Selain menderita kerugian materiil akibat lahan pertanian yang terendam banjir, masyarakat juga dihadapkan pada penyakit akibat air kotor yang menggenang.
Baca juga: Dewan: Pemkab Harus Dukung Desa Jalankan PPKM Mikro
Warsiti juga mengimbau warga agar tetap menjaga kesehatan. Apalagi di masa pandemi imun tubuh menjadi kunci utama agar tidak terpapar virus Covid-19.
“Imbauannya ya tetap semangat dan tetap jaga kesehatan kalo perlu sementara mau ngungsi lah di kerabat, saudara yang tidak terdampak banjir”, kata Warsiti saat diwawancarai Mitrapost.com belum lama ini.
Hingga berita ini dibuat, di Pati banjir kategori sedang dan tinggi masih melanda Kecamatan Sukolilo, Gabus, Juwana, Jakenan, Kayen dan Pati kota. Berdasarkan pantauan beberapa banjir sudah memasuki pemukiman warga.
Baca juga: RKPD 2021 Pati Masuk 10 Besar se-Jateng, Dewan: Semoga Jadi Percontohan
Ketinggian banjir bervariasi di kisaran 30 hingga 50 sentimeter. Banjir terparah terjadi di enam desa yaitu Desa Banjarsari, Desa Sunggingwarno, Desa Mintobasuki, Desa Gempolsari, Desa Kosekan, dan Desa Kasian.
Meskipun terdampak banjir, aktivitas warga Pati masih normal. Bantuan logistik pangan telah dialokasikan oleh berbagai pihak untuk mengcover kebutuhan pokok warga selama masa bencana banjir.(Adv/MA/AZ/SHT)
Baca juga:
- Dewan: Gagal Panen Sebab Banjir Perlu Dicover Asuransi
- Asuransi Pertanian Tidak Bisa Mengcover Banjir, Dewan: Pemerintah Jangan Pasrah
- Cukai Rokok Naik, Dewan: Bisa Cover Jaminan Kesehatan
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan Area Kabupaten Pati