Niat dan Ketentuan Waktu Puasa Rajab

Saya berniat puasa Rajab sunah karena Allah ta’ala.

Niat boleh diucapkan di dalam hati dengan bahasa yang dipahami. Niat dapat diucapkan pada satu hari sebelum atau saat melakukan puasa.

Tetapi jika tidak sempat melafalkan niat puasa di malam hari, umat Islam boleh melafalkan niat seketika itu juga. Atau di siang hari sejauh yang bersangkutan belum makan, minum, dan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh. Sebab kewajiban niat di malam hari hanya berlaku untuk puasa wajib.

Baca juga: Dua Keutamaan yang Dianjurkan di Bulan Muharram

Ketentuan waktu puasa Rajab

Jika puasa Ramadan wajib dilakukan sebulan penuh, maka tidak ada ketentuan pasti jumlah hari pelaksanaan puasa rajab.

Baca Juga :   3 Amalan dan Keutamaan Sepertiga Akhir Bulan Ramadan

Tapi jika mengacu pada keterangan Imam Al-Ghazali dalam kitab Ihya’ Ulumiddin, umat Islam yang ingin meraih keutamaan puasa sunah Rajab dapat menunaikan puasa di awal, pertengahan (tanggal 13, 14, dan 15 Rajab), atau akhir bulan Rajab. Umat Islam juga boleh menunaikan puasa pada hari Senin, Kamis, atau hari Jumat di Bulan Rajab.

وأما ما يتكرر في الشهر فأول الشهر وأوسطه وآخره ووسطه الأيام البيض وهي الثالث عشر والرابع عشر والخامس عشر وأما في الأسبوع فالإثنين والخميس والجمعة فهذه هي الأيام الفاضلة فيستحب فيها الصيام وتكثير الخيرات لتضاعف أجورها ببركة هذه الأوقات

Artinya, “Hari utama dianjurkan puasa pada setiap pergantian bulan, yaitu hari awal, pertengahan, dan akhir bulan. Pertengahan bulan adalah ayyamul bidh, yaitu tanggal 13,14, dan 15. Sementara (hari utama dianjurkan puasa) pada setiap pergantian pekan, yaitu Senin, Kamis, Jumat. Itu semua hari-hari utama yang dianjurkan untuk diisi dengan puasa dan memperbanyak amal baik lainnya karena kelipatan ganjarannya sebab keberkahan waktu utama tersebut.” (*)