Mitrapost.com – Tak jarang saat berbelanja kita menemukan daftar harga produk ditulis dengan 1K, 2K dan seterusnya. Bagi yang tidak tahu hal itu tentu membingungkan sebab dianggap tak umum tapi sebenarnya penulisan ‘K’ dibelakang angka tersebut sudah digunakan sejak 1975. Lalu apa maksud dari ‘K’ tersebut?
Sederhananya, huruf K di belakang harga itu merupakan satuan kilo yang merupakan unit pengukuran dalam Sistem Satuan Internasional atau SI (Système international d’unités).
Seperti pada kilometer dalam satuan jarak dan kilogram dalam satuan berat, kilo memiliki nilai ribu. Yakni 1.000 meter atau 1.000 gram, sehingga 1K dalam daftar harga produk sama dengan 1.000.
Melansir Uangindonesia, huruf ‘K’ yang berarti ribu berasal dari bahasa Yunani yang ditulis “χίλιοι” dan dibaca “cilia” /“Chilo”. Istilah ini pertama kali diadaptasi oleh grup riset Antoine Lavoisier pada tahun 1975 kemudian diperkenalkan oleh sistem metrik perancis pada tahun 1979.
Simak juga: Video : 5 Rekomendasi Aplikasi TV Online Indonesia Terbaik (2021)
Hingga kini sistem penghitungan tersebut mulai banyak diadopsi penggunaannya tidak hanya pada harga barang tetapi juga jumlah pengikut akun media sosial hingga satuan dalam teknologi.
Sebenarnya di Yunani sendiri kata Kilo sudah lama digunakan untuk penanggalan hitungan hari atau hitungan apapun.
Dalam penulisan harga yang menggunakan ‘K’ biasanya disertai dengan nama mata uangnya, khususnya jika penjualan mencapai pasar lintas negara. Tetapi penulisannya tidak menggunakan simbol mata uang seperti Rp untuk rupiah dan $ untuk dolar melainkan ditulis dengan kode International Organization for Standardisation (ISO) yang berisi kode tiga huruf nama mata uang seperti IDR 100K atau USD 30K.
Penggunaan huruf ‘K’ juga cukup memiliki keuntungan, yakni bisa mempersingkat penulisan dan hemat tempat. (*)
Baca juga: Hati-hati Penipuan, Ketahui Trik Belanja Online
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Ulfa
Redaksi Mitrapost.com