“Akurasinya mencapai 95 persen memang ini hanya bisa digunakan orang yang punya diabetes untuk cek gula darah harian,” jelasnya.
Diana mengaku, inspirasi membuat Gluconav datang dari ayahnya yang kebetulan memiliki diabetes. Sebab, ayahnya sering mengeluhkan proses pengambilan darah dengan jarum yang dirasa menyakitkan.
“Udah lama ayah kena diabetes dan mulai akhir-akhir ini sulit dimintai cek karena sakit katanya. Jadi saya coba deh gimana kalau bikin alat yang bukan hanya untuk ayah saya tapi bisa untuk masyarakat,” ungkapnya.
Baca juga: Persiapan Piala Menpora, PSIS Semarang Mulai Latihan Besok
Hingga akhirnya ia bersama teman-temannya mengumpulkan informasi dari berbagai sumber untuk membuat protoipe Gluconov hingga akhirnya menjadi alat yang cukup ringkas dibawa.
“Ayah senang saya membuat alat ini dan ingin segera mencoba. Tapi ini kami masih kembangkan lagi agar lebih sempurna,” ucapnya.
Saat ini pihak universitas tengah mengajukan dan memproses pengurusan hak paten sebelum bisa dipasarkan di tengah masyarakat. Selain itu pihaknya juga masih melakukan pengembangan.
“Harganya mungkin sekitar Rp370 ribuan untuk satu alat. Kita juga masih mengajukan draft hak paten tapi masih perlu perbaikan ternyata,” tandasnya. (*)
Baca juga:
- Video : Jokowi Tinjau Vaksinasi 1.000 Tokoh Agama di Semarang
- 100 Hari Kerja Kapolri, Polrestabes Semarang Adakan Pelatihan SIM Gratis Bagi Difabel
- Dinkes Kota Semarang Sudah Vaksin 7.171 Lansia
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati