“Di Pati pelaku kesenian ada 35 persen Pak. Banyak yang mengeluh, menangis bahkan pegatan tidak bisa memberi nafkah. Biasanya Rp500 ribu sampai satu juta perhari,” imbuhnya.
Baca juga: Narso Ajak Jajaran Dewan Pati Tetap Lakukan Prokes
Menanggapi pernyataan masyarakat tersebut, Endro mengaku pekerja seni memang menjadi sorotan di lingkup DPRD Jawa Tengah. Di Pati sendiri Endro mengaku kesulitan bertemu dengan Bupati Pati sehingga belum bisa lakukan musyawarah tentang pelonggaran kebijakan.
Kendati demkian hingga kini permintaan izin pentas masih terus dilakukan DPRD Jawa Tengah kepada Eksekutif di provinsi.
“Kita sudah koordinasi dengan DPRD. Kita tekan agar kesenian ini cepat diselesaikan. Tetap kita perjuangkan. Saya mau ketemu Pak Haryanto juga sulit. Karena Semarang zona merah di Semarang. Mungkin manti ingin sehat tapi ekonomi kan harus berjalan. Pemegang keputusan ada di Bupati. Jangan patah arang terus berjuang,” ungkap Endro. (*)
Baca juga:
- Reses di Margorejo, Endro Bahas Vaksinasi Hingga Bansos
- Video : Endro Center Bagikan 500 Nasi Kotak ke Desa Dukuhseti
- Endro Imbau Calon TKW Maksimalkan Waktu Karantina Jaga Imunitas
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram