“Mereka masih banyak yang belum menguasai penggunaan aplikasi tersebut. Terutama dalam update data dan sinkronisasi data warga miskin yang layak menerima bantuan sosial tunai (BST)”, ujarnya.
Dari kasus di lapangan, salah satu kasus salah input data adalah data penerima manfaat untuk bantuan sosial tunai (BST) bulan Maret-April. Yakni hanya ditemukan data valid sebanyak 29.833 dari total data 39.760 keluarga penerima manfaat (KPM).
SIKS-NG merupakan aplikasi pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan penyimpanan data kesejahteraan sosial yang dilaksanakan secara berjenjang dan berkesinambungan.
Aplikasi tersebut sebenarnya dimanfaatkan Kementerian Sosial (Kemensos) dalam mengelola data warga miskin sehingga penyaluran bantuan bisa tepat sasaran.
Tri Haryumi menjelaskan, adanya aplikasi tersebut diharapkan berbagai program bantuan sosial kesejahteraan tepat pada sasaran sesuai dengan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). (*)
Baca juga: Banyak Operator SIKS-NG Tak Kuasai Teknologi Sebabkan Data Kemiskinan Tak Update