Tiga Tokoh Pemrakarsa Pendidikan di Indonesia

Mitrapost.com Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di Indonesia diperingati setiap tanggal 2 Mei. Hari tersebut sekaligus bertepatan dengan hari lahir salah satu pahlawan nasional yang sangat konsen terhadap pendidikan bangsa, Ki Hajar Dewantara.

Pada peringatan Hardiknas tahun 2021, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim mengangkat tema “Serentak Bergerak, Wujudkan Merdeka Belajar”.

Mendikbud juga memberikan izin pelaksanaan upacara peringatan Hardiknas secara tatap muka, namun dengan peserta terbatas dan sederhana serta menerapkan protokol kesehatan.

Dalam sejarah kemerdekaan Indonesia, bidang pendidikan masih menjadi konsentrasi pemerintah dalam mencerdaskan bangsa. Terlebih di kondisi pandemi Covid-19, yang pelaksanaan Pendidikan sangat terbatas karena hanya bisa dilakukan secara virtual.

Melihat sejarah itu, berikut ini adalah tokoh-tokoh pahlawan yang telah berjasa dalam meningkatkan pendidikan di Indonesia:

Baca juga: Upaya Peningkatan Kualitas Lembaga Pendidikan Keagamaan

Ki Hajar Dewantara

Di lini pertama yang wajib diketahui adalah Ki Hajar Dewantara. Sosoknya yang dikenal dengan berani menentang kebijakan Pendidikan pemerintah Hindia Belanda pada masa itu dihormati sebagai ‘Bapak Pendidikan Nasional’ di Indonesia.

Laki-laki kelahiran Yogyakarta ini memiliki nama asli Raden Mas Soewardi menenntang kebijakan pemerintah yang hanya memperbolehkan anak-anak kelahiran Belanda atau orang kaya yang bisa mengenyam bangku pendidikan. Kritiknya membuat dirinya diasingkan ke Belanda dan kemudian mendirikan lembaga Pendidikan bernama Taman Siswa setelah kembali ke tanah air.

Filosofi Pendidikan ‘tut wuri handayani’ yang dicetuskan digunakan sebagai semboyan dalam dunia pendidikan nasional.

Baca juga: Didik Anak Sedulur Sikep, Pemuda Ini Raih Penghargaan Pemuda Pelopor Pati 2021

R.A. Kartini

Salah satu pahlawan perempuan yang sangat peduli dengan pentingnya pendidikan bagi anak-anak bangsa, khususnya perempuan.

Kultur di Indonesia zaman dulu sangat ketat dengan anggapan bahwa kekdudukan wanita berbeda dari laki-laki. Perempuan dinilai sebagai sosok yang harus manut atau tunduk pada suami. Dari sinilah pergerakan seorang perempuan kelahiran Jepara ini bermula, bahwa perempuan juga berhak mendapatkan hak yang sama termasuk dalam mengakses pendidikan.

Dalam perjalanan mengubah bidang pendidikan kala itu, Kartini mendirikan sekolah bernama Kartini School atau Sekolah Kartini yang merupakan sekolah khusus untuk perempuan.

Baca juga: Bupati Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Membaca

Kiai Hasyim Asy’ari

Dalam perjalanan Pendidikan agama Islam, sosok Kiai Hasyim Asy’ari tak pernah luput dari sejarah. Pria kelahiran Jombang, Jawa Timur ini dikenal sebagai salah satu pendiri organisasi Agama Islam Nahdlatul Ulama.

Bahkan hingga di tahun 2021 ini, organisasinya masih berdiri kokoh dengan kader-kadernya yang berjuang dalam menyebarkan syiar Islam. dalam sejarahnya, KH Hasyim Asy’ari juga mendirikan Pondok Pesantren Tebu Ireng yang menjadi tempat menimba ilmu agama Islam. (*)

Baca juga: Tsundoku, Kebiasaan Beli Buku Tapi Tidak Pernah Dibaca

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Ulfa PS

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati

Komentar

Berita Terkait