Pati, Mitrapost.com – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati dan masyarakat saling bahu membahu meringankan beban warga Perumahan RSS Sidokerto yang mengalami penutupan atau lockdown sementara.
Mereka menyuplai kebutuhan makanan warga RSS Sidokerto yang menjalani isolasi mandiri di rumah maupun warga yang tidak bisa keluar masuk RSS Sidokerto lantaran adanya kebijakan lockdown ini.
Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, sebanyak 56 warga RSS Sidokerto, Desa Sidokerto, Kecamatan Pati Kota positif terinfeksi virus corona. Mereka diduga tertular imam salat tarawih yang positif Covid-19 dengan status orang tanpa gejala atau OTG.
Baca juga: Ada Klaster Tarawih, Perum RSS Sidokerto Dilockdown;
“Baik jadi hari ini saya menjenguk warga saya yang terdampak klaster tarawih ada 56 yang (positif) kemarin. Ini adalah yang isolasi di rumah maupun keluarganya. Kita pastikan keberadaannya, kita suplai bantuan sembako dan makanan siap saji,” ujar Haryanto saat memberikan bantuan sembako kepada warga RSS Sidokerto, Selasa (11/5/2021).
“Untuk masyarakat biasanya (memberikan) makanan siap saji. Sedangkan kami kita berikan bantuan mulai kemarin dan hari ini kita berikan lagi,” lanjut Haryanto.
Banyaknya masyarakat yang positif Covid-19 ini membuat Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati me-lockdown perumahan tersebut. Warga dilarang keluar masuk perumahan RSS Sidokerto.
“(RSS) Sidokerto sementara kita lockdown. Tidak boleh keluar. Kebutuhannya kita cukupi dari Pemda maupun masyarakat. Kerana saat ini banyak yang peduli, banyak yang mengirimi makanan,” tutur Haryanto yang juga menjabat sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati ini.
Baca juga: Ini Penyebab Muncul Klaster Tarawih di Pati
Ia mengaku sudah ada beberapa warga positif Covid-19 yang sudah mulai membaik. Baik yang sedang dirawat atau isolasi di rumah sakit maupun warga yang isolasi mandiri di rumah. “Semoga segera pulih, segara sehat dan dapat beraktivitas,” katanya.
Haryanto pun meminta kepada pemerintah desa dan Camat Pati Kota untuk terus melakukan pemantauan. “Kepada Pak RT, Pak Camat selalu memonitor terus. Jangan sampai ada keluar masuk masyarakat karena ini adalah klaster,” tandas Haryanto. (*)
Baca juga:
- News Grafis : Klaster Covid-19 di Gabus Karena Mudik
- Kemenag Tegal Ungkap Adanya Klaster Covid-19 Pondok Pesantren
- Klaster Manakib, Bupati Pati: Tinggal Empat yang Positif
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan