Kritisi Kebijakan Pemerintah, Pemuda Pati Gelar Pasar Gratis

Pati, Mitrapost.com – Kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat menuai kritik dari beberapa warga. Kebijakan yang bertujuan menurunkan angka Covid-19 dinilai malah menyengsarakan sebagian rakyat.

PPKM Darurat yang membatasi kegiatan masyarakat dapat mengancam kelangsungan hidup rakyat kecil. Warung-warung makanan hanya diperkenankan menerima order secara take away. Hal ini menyulitkan pelaku usaha warung kopi dan angkringan.

Kritikan ini mencoba didengungkan oleh sekelompok pemuda Pati. Mereka mengkritisi kebijakan pemerintah, khususnya Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pati, dengan berbagi. Mereka menggelar Pasar Gratis di Timur Jalan Kol. Sunandar, tepatnya di depan Gedung Olahraga Pesantenan, Jumat (9/7/2021) sore.

Menurut salah satu penggagas Pasar Gratis, Serly Luthfi, kegiatan yang dilakukannya dan teman-temannya ini bukan aksi bantuan sosial yang beberapa tidak tepat sasaran. Namun, kegiatan ini merupakan aksi sosial dan bentuk protes kepada Pemkab Pati.

“(Kegiatan) Ini ada karena pemerintah nggak berguna. Seandainya pemerintah berguna ndak ada (kegiatan) kayak ini,” ujar Luthfi.

“Apalagi PPKM, pemerintah ndak ada untuk masyarakat. Ini bukan aksi bantuan sosial. Ini aksi protes untuk pemerintah, terutama untuk Pemkab Pati. Soalnya PPKM itu ndak ada solusi sama sekali. Warung tutup, angkringan ditutup ngeleh wetenge (lapar perutnya) kalau kayak gini,” lanjut dia.

Mereka menggelar tikar dan menjajakan berbagai barang di emperan. Barang-barang yang dijajakan diantaranya makanan, sayur-sayuran hingga pakaian. Masyarakat diperkenankan mengambil barang-barang itu secukupnya, secara cuma-cuma.

Dalam tempo sekejap, warga yang lewat menyerbu makanan serta sayur-sayuran gratis ini. Lapak dibuka sekitar pukul 5 sore, menjelang petang, hanya meninggalkan beberapa makanan dengan tempo 20 menitan.

Selain mengambil barang secara gratis, masyarakat juga diperkenankan menyumbang barang-barangnya. Boleh makanan maupun pakaian yang sudah tidak terpakai.

“Bahan-bahan dari teman-teman. Kita saling bantu-membantu. Sembako gratis, makanan gratis, sayuran gratis yang diambil dari petani langsung. Semuanya kita gratiskan,” ungkap Luthfi.

Gerakan ini diharapkan terbentuknya sikap saling tolong menolong, dan gotong royong antar masyarakat. Sehingga tidak ada berita dan cerita orang meninggal lantaran kelaparan atau sedang mengalami isolasi mandiri di rumah.

“Harapannya dengan kita saling membantu semoga masyarakat sadar dan saling tolong menolong seperti ini. Gotong-royong kayak gini,” tandasnya.

Sementara itu, Bupati Pati Haryanto dalam berbagai kesempatan menuturkan, pihaknya terpaksa menerapkan PPKM Darurat. Hal ini lantaran adanya desakan dari pemerintah pusat. Bila ia tidak menjalankan kebijakan ini, ia terancam diberhentikan sementara. (*)

 

Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram

Redaktur: Atik Zuliati

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati