Pati, Mitrapost.com – Tanggungjawab sosial perusahaan atau CSR PLN mengalami polemik di Desa Kedungwinong, Kecamatan Sukolilo, Kabupaten Pati. Hal ini lantaran Pemerintah Desa (Pemdes) setempat tidak meminta izin terlebih dahulu kepada takmir masjid soal renovasi makam.
Pemdes berencana merenovasi situs Makam Batik Madrim yang berada di area Masjid Al-Muhlisin, Dukuh Kerajan, Desa Kedungwinong. Mereka berencana melakukan pemasangan paving di area tersebut.
Rencana ini sempat membuat gaduh para jemaah. Jemaah kukuh Pemdes harus meminta izin sementara Pemdes merasa berhak membangun tanpa harus meminta izin dari Takmir Masjid.
Hal ini pun membuat pihaknya didampingi Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pati beserta badan otonomnya meminta audiensi di Ruang Asisten Pemerintahan dan Kesra Setda Kabupaten Pati.
“Nambahi paving di area tanah masjid tetapi nggak komunikasi dengan Takmir Masjid. Akhirnya pihak kami meminta penjelasan. Karena tidak ada titik temu maka difasilitasi di sini,” ujar Takmir Masjid Al-Muhlisin, Kiai Maswan saat ditemui selepas audiensi, Selasa (3/8/2021).
“Kalau makam sudah terbangun, pihak desa ini mau melakukan pemavingan dan sudah ngecat pagar. Letak makam itu termasuk tanah masjid,” lanjutnya.
Kiai Maswan mengakui tanah itu merupakan tanah desa. Namun, pada tahun 1986 lalu, tanah itu sudah dihibahkan untuk dijadikan masjid.
“Tanah desa tetapi sudah dimusyawarahkan bahwa tanah itu diperuntukkan untuk masjid. Hak guna bangunan ketika 86. Ketika Pak Petinggi Rusdi,” tuturnya.
Dalam audiensi itu, ia pun berharap urusan keagamaan agar diurus oleh umat. “Dari Pak Kepala Desa mengatakan kalau desa ya semuanya diurus desa. Tetapi tadi mendapatkan keputusan harus lewat izin Takmir masjid dimusyawarahkan dulu,” tandasnya.
Perwakilan dari LBH GP Ansor Pati mengatakan seharusnya Kades meminta izin terlebih dahulu. “Tidak serta merta dapat dibangun. Kita harus prosedural dulu. Karena berdasarkan bukti yang kami terima, tanah sudah dihibahkan dari perangkat desa,” imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang didapatkan dari warga setempat, dana renovasi makam ini berasal dari CSR PLN. Hal ini dibuktikan dengan adanya tulisan PLN Peduli di tiang masjid.
“Ini ada buktinya. Ada tulisan PLN Peduli. Ini di depan pintu masjid,” ujar warga yang tidak mau disebutkan namanya ini sambil menunjukkan foto. (*)
Jangan lupa kunjungi media sosial kami, di facebook, twitter dan instagram
Redaktur: Atik Zuliati
Wartawan