Kreatif, Warga Juwana Sulap Limbah Bengkel Jadi Ornamen Interior

Untuk mendapatkan suplai bahan-bahan limbah logam, Lilik kemudian bekerja sama dengan sejumlah pemulung yang mengumpulkan limbah dari bengkel-bengkel.

Lilik menyebut, ketika awal menekuni kerajinan daur ulang besi, dia terinspirasi kearifan lokal dalam menentukan bentuk ornamen. Karena itu dia membuat kreasi orang-orangan berbentuk penjual nasi gandul yang membawa pikulan, penjual dawet dan sebagainya.

“Bentuknya terinspirasi dari kearifan lokal, seperti penjual nasi gandul, penjual es dawet dan lainnya,” katanya.

Adapun dalam perkembangannya, pembeli bisa meminta desain sesuai keinginan. Tentu disesuaikan dengan bahan yang ada.

Lilik menjual produk-produk kreasinya dengan harga mulai puluhan hingga ratusan ribu rupiah, bergantung model dan tingkat kesulitan pembuatannya.

Baca Juga :   PKB dan Gerindra Siap Berkoalisi di Pilkada Pati 2024

Sebelum pandemi, dengan bantuan 30-an pengrajin, Lilik bisa memproduksi antara 350 sampai 400 buah aksesoris interior dari limbah logam. Setelah pandemi, permintaan menurun sampai 70 persen. Dia pun terpaksa mengurangi pegawai, dan saat ini hanya tersisa 14 orang pengrajin.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan bit.ly/googlenewsmitrapost dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati