Ali menyebutkan bahwa penataan jalan dan selokan di kampung Trangkil menggunakan anggaran APBD sebesar Rp2 miliar.
Sebenarnya, masyarakat telah mengajukan pernaikan sejak 2019 silam. Namun, Disperkim baru dapat menganggarkan tahun ingin mengingat tahun lalu ada refocusing anggaran untuk penanganan Covid-19.
Ali menambahkan, meminimalisir terjadinya tanah gerak sebenarnya perlu dilakujan penghijauan. Warga bisa memulai aksi tersebut setidaknya di lingkungan rumah masing-masing.
“Kemarin dari DLH ada tanaman yang bisa menahan longsoran. Di Banyumanik sudah kami praktekan, mungkin bisa diterapkan disana,” ujarnya.
Selain di Trangkil, perbaikan infrastruktur jalan kampung juga akan dilakukan di Kelurahan Bulu dan Gunungpati. Dua proyek tersebut menggunakan anggaran dari provinsi.
“Jadi, anggaran provonsi ada dua kegiatanyg satu anggarannya Rp 3 miliar. Yang satu lagi amggaran Rp 1 miliar. Kami sudah lakukan RKO (Rencana Kerja Operasional) agar anggarannya bisa turun,” terangnya.