“Khusus untuk pendidikan, tentu harus berlanjut. Kita sudah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, jika anak tersebut ingin pindah ke sekolah negeri akan dibantu, kalaupun tetap ingin di sekolah swasta akan ada bea siswa,” katanya.
Sinergi antar instansi di lingkungan balaikota, menurut M. Khadik sudah berjalan baik sesuai dengan arahan bapak walikota. “Kami sudah memberikan bantuan kepada anak yatim piatu akibat covid-19. Dimana, bersama-sama menggandeng pihak pengusaha bisa memberikan bantuan sembako dan beasiswa,” katanya.
Sementara itu Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang, Muhammad Afif mendorong pemerintah kota (Pemkot) Semarang bisa memberikan bantuan dan memfasilitasi dalam hal pendidikan kepada anak yatim piatu karena kehilangan orangtua akibat Covid-19.
Tidak hanya bantuan pemberian berupa sembako maupun psikis saja, namun juga pemerintah kota Semarang menjamin dan memastikan agar mereka bisa tetap bersekolah. Muhammad Afif, mengatakan, anak yatim piatu di Kota Semarang yang kehilangan orangtua akibat Covid-19 harus tertangani dengan baik.