Menurutnya, pengerukan sedimen di saluran besar dan sungai yang lebarnya dua meter atau lebih dilakukan menggunakan alat berat.
Sedangkan, saluran kecil yang tidak dapat dijangkau menggunakan alat berat, petugas DPU melakukan pengerukan secara manual. Sudah lebih dari 50 saluran yang dilakukan pengerukan secara manual.
“Kalau aksesnya kecil, seperti di wilayah Tlogosari, kami tidak bisa menjangkau dengan alat berat karena manuvernya susah. Petugas langsung turun ke bawa ember untuk mengeruk secara manual,” paparnya.
Tak hanya saluran, DPU juga melakukan pengerukan di sejumlah embung antara lain di Muktiharjo, Meteseh, Untung Suropati, dan Gatot Subroto.
Embung ini menjadi tempat penampung sementara saat musim hujan sehingga perlu dilakukan pengerukan agar dapat menampung air secara maksimal.
“Selain pengerukan dalam rangka menghadapi musim hujan, kami sebenarnya juga rutin melakukan pembersihan saluran dari sampah. Tiap hari, petugas kami melakukan pembersihan karena sampah mengakibatkan gangguan aliran,” tambahnya.