Pati, Mitrapost.com – Pembelajaran Tatap Muka (PTM) menjadi syarat sekolah untuk mengikuti asesmen nasional (AN). Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Pati, Winarto kepada Mitrapost.com belum lama ini.
Hal ini menjadi dilema bagi sekolah-sekolah di Kabupaten Pati, lantaran Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Kabupaten Pati baru memberikan izin bagi sebagian sekolahan.
Saat ini, hanya ada 64 SD beserta dan 43 SMA dan beberapa SMA/SMK yang menggelar uji coba PTM. Sementara di Pati ada terdapat SD sederajat 891, SMP 234, SMA 91, SMK 47 sekolah.
“Dari pusat syaratnya harus sudah PTM. Dari Kemendikbud untuk kabupaten level 1,2 segera membuka. Namun, karena kami hati-hati jadi tidak langsung dibuka. Tapi bertahap,” ujar Winarto.
AN ini digunakan untuk mengukur kelembagaan. Juga melihat kualitas pendidikan tiap lembaga. Jadi tiap sekolah seharusnya mengikuti. Sedangkan, untuk kriteria hasil, pihaknnya belum mengetahui.
“Kriteria hasil belum tahu. Soalnya, AN ini baru kali. Sebelumnya belum pernah,” katanya.
AN yang rencananya digelar pada bulan Oktober ini, pesertanya maksimal 35 orang yang mencakup murid, guru, dan kepala sekolah. “Jika pesertanya lebih dari 35 orang. Nanti pusat yang mengacak. Untuk pelaksanaannya Oktober,” paparnya.
Dia menambahkan, seringkali masyarakat menafsirkan bahwa asesmen nasional berbasis komputer (ANBK) itu seolah-olah pengganti ujian nasional berbasis computer (UNBK). Padahal semestinya tidak.
“Kalau UNBK yang dulu disebut UN itukan lebih pada penilaian personal per murid. Makanya setelah ada UN atau UNBK muncul nilai yang sifatnya personal. Tapi ANBK ini berbeda. Lebih ke sekolah yang dinilai. Makanya yang di uji tidak hanya murid. Tetapi kepala sekolah dan guru ikut terlibat,” tandasnya. (*)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"
Jangan lupa kunjungi media sosial kami
 |
 |
 |
 |
 |
Video Viral
Kamarkos |
Pojoke Pati |
