Mitrapost.com– Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Pemprov DKI Jakarta mengambil sampel untuk mengungkap studi bahwa di dua titik Teluk Jakarta mengandung paracetamol.
“Hari ini tim dari DLH turun ke Teluk Jakarta dan sekitarnya untuk ambil sampel airnya. Kita akan teliti di laboratorium untuk mendalami,” kataYogi Ikhwan, pejabat Humas DLH DKI Jakarta.
Yogi mengungkapkan DLH DKI Jakarta mengatakan terima kasih berkaitan dengan temuan penelitian tersebut. Ia mengungkapkan pihaknya telah rutin melakukan pemantauan setiap enam bulan sekali.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada para peneliti yang telah melakukan penelitian tersebut. Secara rutin DLH DKI Jakarta melakukan pemantauan setiap 6 bulan sekali,” tuturnya.
Yogi menuturkan peneliti tersebut memang ingin mengetahui kandungan di luar parameter pencemar baku di laut Jakarta karena berdasarkan PP21/2021 tidak ada parameter paracetamol.
“Tapi memang berdasarkan PP 22/2021 tidak ada parameter paracetamol. Mungkin saja memang peneliti tersebut ingin mengetahui kontaminant di luar parameter pencemar baku sesuai peraturan yang berlaku atau ada kasus tertentu,” katanya.
Yogi juga menyatakan DLH DKI Jakarta akan mendalami sumber pencemaran tersebut. Dia mengatakan sebuah kadar yang tidak normal, tentu merupakan suatu pencemaran.
“Namun, kami akan dalami dan telusuri sumber pencemarnya dan mengambil langkah untuk menghentikan pencemaran tersebut,” ujarnya
“Pada prinsipnya sesuatu yang tidak pada tempatnya atau sesuatu yang melebihi kadarnya di suatu tempat adalah pencemaran,” tambahnya
Penelitian yang dimuat dalam jurnal Science Direct, Agustus 2021, menganalisis sampel yang dikumpulkan di empat lokasi Teluk Jakarta, dan satu lainnya di pantai utara Jawa Tengah.
Dilansir dari DetikNews para peneliti berasal dari School of Pharmacy and Biomolecular Sciences, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom Centre for Aquatic Environments, University of Brighton, Lewes Road, Brighton, United Kingdom, dan Research Center for Oceanography, Indonesian Institute of Sciences (LIPI/BRIN).
Mereka adalah Wulan Koagouw, Zainal Arifin, George WJ Olivier, dan Corina Ciocan. Mereka menemukan konsentrasi tinggi paracetamol di Angke, yaitu 610 nanogram per liter, dan Ancol 420 ng/L.
“Di sini kami mendeteksi paracetamol di dua lokasi di Teluk Jakarta: Angke dan Ancol. Sepengetahuan kami, tingkat paracetamol dilaporkan di sini (610 ng/L terdeteksi di Angke) adalah salah satu konsentrasi tertinggi,” tutur para peneliti.
“Di Ancol, kami mendeteksi konsentrasi paracetamol 420 ng/L. Konsentrasi yang dilaporkan pada kedua situs ini tinggi dibandingkan dengan data lain yang dilaporkan,” tambahnya. (*)
Artikel ini telah tayang di DetikNews.com dengan judul “DLH DKI Ambil Sampel Air Laut Jakarta yang Mengandung Paracetamol”
Redaksi Mitrapost.com