Rembang, Mitrapost.com – Memasuki musim panen raya garam pada bulan Oktober, harga haram rakyat di Kabupaten Rembang naik dibandingkan bulan sebelumnya. Untuk kualitas (K)1 dari tangan petani perkilogramnya saat ini mencapai Rp600 rupiah.
Shanti Mahardika, Penyuluh Perikanan Dinas Kelautan dan Perikanan Rembang menyebut, harga tersebut sudah termasuk tinggi, mengingat sejak tahun 2020 hingga awal 2021 harga garam sempat anjlok di harga Rp300 perkilogram.
“Harga garam bulan ini naik dari bulan kemarin yang Rp500 sekarang menjadi Rp550-600. Ini sudah lumayan perekonomian membaik sih,” kata Shanti kepada Mitrapost.com saat sitemui di Kantor Dinas Perikanan hari ini, Kamis (14/10/21).
Diprediksi, harga jual garam petani bisa naik lagi di angka Rp700 perkilogram, lantaran stoknya di makin menipis. Para tengkulak garam di Rembang saat ini juga kesulitan mencari stok garam.
Shanti menjelaskan, kurangnya stok garam lokal disebabkan karena lahan garam di Rembang hanya beroperasi 80 persen.
Animo masyarakat Rembang untuk membuat garam, turun pada musim produksi lalu. Hal ini dikarenakan harganya yang rendah dan curah hujan yang tinggi.
Tim Redaksi Khusus Video dan Konten