Dengan begitu, diharapkan sekolah mampu untuk memberdayakan para guru dan tetap membudayakan Bahasa ibu.
“Harapannya sekolah mampu memberdayakan guru agar mengembangkan dan tetap membudayakan bahasa ibu yang sudah kental dengan siswa kita agar tidak punah. Mengingat uniknya bahasa daerah yang sudah menjadi ciri khas baik logat, dialeg dan cara bertutur yang santun,” katanya.
Menurut Like, guru harus mampu dan mau mengimplementasikan mulok ini dalam kegiatan belajar mengajar (KBM) minimal 2 Jam Pembelajaran (JP) dalam seminggu. “Sekarang guru-guru berlatih menyusun bahan ajar dan modul pembelarannya yang tujuannya mampu menjadi seperangkat mengajar khusus pada Bahasa Jawa dan Bahasa Madura Kabupaten Probolinggo,” pungkasnya. (*)