30 Pelajar SMPN di Pekalongan Dikukuhkan Sebagai Agen Perubahan Anti Perundungan

“Efek bullying ini efeknya sangat luar biasa,terlebih tingkatan bullying yang berat ini yang bisa menimbulkan trauma yang berkepanjangan. Hal ini tidak kita harapkan,sehingga mudah-mudahan mulai hari ini dengan adanya deklarasi dan pengukuhan agen perubahan anti bullying di SMP Negeri 14 Pekalongan ini bisa ikuti oleh sekolah-sekolah yang ada di Kota Pekalongan dalam mencegah adanya kasus bullying di sekolah baik yang dilakukan oleh guru terhadap siswa, orangtua terhadap siswa,maupun antar siswa,” tegas Aaf.

Sementara itu, Kepala Sekolah SMP Negeri 14 Kota Pekalongan, Siti Nurul Izzah menjelaskan, sebelumnya 30 siswa agen perubahan anti bullying ini telah mendapat pembinaan dan pelatihan selama 10 kali pertemuan. Siti memaparkan, Kemdikbudristek bekerjasama dengan Pusat Pengembangan Karakter (PUSPEKA) dan UNICEF melaksanakan program Roots Indonesia Tahun 2021. Dimana, program Roots Indonesia di tahap pertama tahun 2021 ini diimplementasikan pada sekolah penggerak jenjang SMP dan SMA serta SMK pusat unggulan. Untuk di Kota Pekalongan sendiri, ada 2 TK sekolah penggerak, 3 SD, 2 SMP dan 2 SMA.