Wali Kota Dorong Vaksinasi Sebagai Langkah Sukseskan PTM

Pekalongan, Mitrapost.com – Wali kota Pekalongan mendorong digencarkan vaksinasi, sebagai langkah untuk mensukseskan pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di sekolah yang termasuk dalam wilayah PPKM level 1-3.

Selain penerapan protokol Kesehatan di sekolah, vaksinasi juga menjadi faktor penting untuk memastikan PTM berlangsung dengan aman. Oleh karena itu, pemberian vaksinasi bagi tenaga pendidik, pelajar, maupun masyarakat umum perlu dilakukan percepatan.

Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid mengungkapkan bahwa, mayoritas orangtua peserta didik banyak yang menginginkan anaknya untuk bisa segera mengikuti PTM. Namun, yang perlu menjadi catatan adalah jangan sampai sekolah tatap muka ini, menjadi klaster baru penularan virus Covid-19. Mengingat, saat ini Kota Pekalongan untuk kasus Covid-19 sudah mulai sangat kondusif. Terbukti, keterisian Bed Occupancy Rate (BOR) atau keterisian kamar di Rumah Sakit sudah mulai kosong.

Oleh karena itu, peran dari berbagai pihak sangat diperlukan, agar penyelenggaraan PTM dapat segera dilangsungkan.

“Peran dari semua pihak ini sangat penting, tidak hanya dari pemerintah, Dinas Pendidikan, ataupun Dinas Kesehatan saja untuk mengatur pelaksanaan prokes, yang lebih penting adalah peran guru dan orangtua yang harus dilibatkan dalam mengawasi anak-anak untuk tetap disiplin menerapkan prokes baik pada saat di lingkungan sekolah maupun saat di luar sekolah,” tegas Aaf, saat menjadi keynote speaker  dalam kegiatan  Sosialisasi Kesiapan Sekolah dalam Menghadapi PTM yang diselenggarakan oleh RSUD Bendan Pekalongan melalui zoom meeting, bertempat di Ruang Walikota Pekalongan, Senin(25/10/2021).

Belum tercapainya cakupan vaksinasi di Pekalongan, menjadikan PPKM di kota ini masih termasuk dalam level 3.

Pihaknya pun meminta, syarat wajib untuk sekolah bisa melakukan PTM adalah semua guru, komite, hingga murid khususnya pelajar berusia 12 tahun ke atas sudah harus divaksin. Hal ini dilakukan untuk membentuk kekebalan kelompok dalam membentengi diri menghadapi kemungkinan munculnya gelombang varian baru virus Covid-19.

Aaf menyebutkan, saat ini untuk vaksinasi bagi pelajar di Kota Pekalongan capaiannya masih sekitar 70 persen, sehingga PTM yang sudah berjalan tidak bisa digelar 100 persen, dan hanya bisa dilakukan shifting (50 persen,50 persen).

Pihaknya juga mendorong agar masyarakat maupun siswa yang sudah memenuhi syarat divaksin dan tidak memiliki gangguan kormobit bisa turut melakukan vaksinasi agar PTM di Kota Pekalongan bisa berjalan sukses dan cakupan vaksinasi di Kota Pekalongan segera tercapai, sehingga Kota Pekalongan bisa kembali turun level ke Level 2 maupun Level 1.

“Disamping untuk mendorong vaksinasi di Kota Pekalongan, hal ini juga menyukseskan PTM agar berjalan lancar. Kami minta juga meski kasus Covid-19 di Kota Pekalongan sudah mulai kondusif, kondisi ini tidak membuat kita semua abai atau lalai terhadap protokol kesehatan secara ketat. Pasalnya, di sejumlah daerah di Jawa Tengah, Indonesia, bahkan di Eropa ini masih ada kasus dan masih ada beberapa diantaranya meningkat. Perjuangan kita dalam melawan pandemi ini belum berakhir, tetap patuhi prokes secara ketat dan ikut mendorong tersuksesnya program vaksinasi dari pemerintah, agar jika semua kondisinya sudah kondusif, maka mudah-mudahan PTM di Kota Pekalongan bisa segera terselenggara 100 persen. Kami juga meminta para guru dan komite bisa menjadi contoh dan pelopor kepatuhan prokes di lingkungan sekolah masing-masing kepada peserta didiknya agar tidak ada klaster baru di penyelenggaraan PTM ini,” pungkasnya. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati