Karyawannya yang memisahkan diri itu pun membuat tempe di sekitar rumah Saljan. Hal ini dikarenakan belakang rumah Saljan ada sungai kecil yang dapat digunakan untuk membuang limbah.
Akhirnya, berjejer-jejerlah usaha tempe rumahan di Desa Winong, Kecamatan Pati Kota. Warga sekitar pun akhirnya menamakan gang ini dengan sebutan Lorong Tempe.
Lelaki kelahiran Pekalongan ini mengaku, ia mendapatkan keahlian membuat tempe ketika merantau di Bandung. Waktu itu, Saljan menjadi karyawan di salah satu pabrik di sana.
”Sebelum tahun 80-an, kerja jadi produsen tempe di pabrik Bandung. Sudah 20 tahun kerja di sana. Lalu ke Pati langsung memulai usaha ini. Karena prospek bisnis di Pati juga sudah punya pengalaman,” tandasnya.
Lorong Tempe ini pun mampu menyuplai kebutuhan pasokan tempe di beberapa kecamatan di Kabupaten Pati. Mulai dari Pati Kota, Kecamatan Winong dan Trangkil. (*)