Semarang, Mitrapost.com – Pemerintah kabupaten Semarang berencana akan gratiskan kejar paket A, B, dan C. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Pendidikan nonformal (PNF) yang dinilai mampu mendukung kemajuan daerah.
Sebab, melalui berbagai pelatihan dan kursus ketrampilan, PNF mampu menghasilkan warga belajar yang memiliki ketrampilan produktif.
Bupati Semarang Ngesti Nugraha menyampaikan, pihaknya bersama legislatif telah membahas untuk memperluas jangkauan pendidikan nonformal. Selain kursus ketrampilan, paket pendidikan jalur nonformal setara pendidikan formal juga akan diperluas aksesnya. Rencananya, kelompok belajar paket A, B, dan C yang setara dengan SD, SMP dan SMA, akan digratiskan.
Rencana ini bertujuan, agar warga yang telah putus sekolah dikarenakan kendala biaya, bisa memperoleh Pendidikan yang baik.
“Tujuannya agar warga yang putus sekolah karena terkendala biaya ataupun disabilitas, dapat memperoleh pendidikan yang setara sekolah formal,” terang Ngesti saat membuka ekspo Pendidikan Nonformal di GOR Wujil.
Jika demikian, lanjutnya, diharapkan mereka akan dapat memiliki peluang yang sama dengan lulusan sekolah formal, dalam mendapatkan pekerjaan dan penghidupan yang layak.
Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikbudpora) Kabupaten Semarang Sukaton Purtomo menambahkan, berdasarkan peraturan, pendidikan nonformal dinilai setara dengan pendidikan formal. Sehingga, dengan pelaksanaan ekspo PNF dapat mengenalkan pendidikan yang inovatif dan menarik, kepada masyarakat luas.
“Selain itu, pendidikan nonformal juga menegaskan pendidikan sepanjang hayat dengan kreativitas dan inovasi yang tiada henti,” ujarnya.
Ketua Panitia Pelaksana, Lulus Rahmamukti menjelaskan, kegiatan ekspo PNF menghadirkan 33 stan pameran hasil karya warga belajar nonformal. Mereka berasal dari dua sanggar kegiatan belajar (SKB) di bawah naungan Disdikbudpora, pusat kegiatan belajar masyarakat, Lembaga ketrampilan dan pendidikan (LKP), Himpaudi, dan Forum Taman Belajar Masyarakat (TBM).
“Kegiatan berlangsung selama dua hari, dan peserta memamerkan aneka hasil kreasi karya warga belajar,” pungkasnya. (*)
Redaksi Mitrapost.com