Jakarta, Mitrapost.com – Pemerintah Pusat terus berupaya menekan lonjakan angka penyebaran Covid-19 di seluruh wilayah Indonesia. Langkah yang dinilai efektif untuk mengendalikan angka penyebaran Covid-19 yang begitu drastis, yakni dengan melibatkan Facebook, Google bahkan hingga satelit.
Upaya ini dilakukan sejak Juli ketika Pengaturan Pembantasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) diterapkan. Pendekatan ilmu pengetahuan diambil oleh pemerintah.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyatakan pihaknya menggunakan parameter data dari NASA, NOAA, Google, hingga Facebook untuk melihat pergerakan di berbagai tempat dan menjadi cara membuat keputusan.
“Kami menggunakan parameter teknologi. Jadi, bagaimana kita menggunakan NASA, NOAA, Google dan Facebook untuk melihat pergerakan dari satelit semua kabupaten maupun provinsi sampai ke tingkat kecamatan,” ujarnya dalam acara UMKM Toba Vaganza, dikutip dari Kanal Jasa Keuangan, Selasa (16/11/2021)
Mengacu pada hasil modelling yang dibuat, satu titik mobilitas harus dilakukan hingga minus 20%. Cara tersebut mampu mengetahui titik mana yang harus diperbaiki.
“Semua scientific approach. Dari situ kita tahu titik mana yang harus diperbaiki sehingga dengan cepat membuat proses pengambil keputusan,” ucap Luhut.
Dalam kesempatan yang sama, Luhut mengajak Firman salah seorang stafnya yang membuat pemodelan tersebut di Kementerian yang dipimpinnya untuk menjelaskan lebih lanjut. Firman menjelaskan bahwa dengan Facebook Mobility maupun Google Trafic mampu efektif melandaikan kurva penyebaran virus Corona.
“Dengan tiga indikator ini kita bisa monitor langsung di 3 kabupaten kota dalam waktu yang relatif real time. Kita lakukan analisis modelling, untuk menurunkan kasus butuh 15-20% penurunan mobilitas. Ini akan terlihat penurunan kasusnya dalam 2-3 minggu,” paparnya.
Monitoring dilakukan dengan memanggil pimpinan daerah serta otoritas keamanan. Pemerintah daerah melakukan mobilitas untuk meminimalisir batasan aktivitas warganya.
Dengan menggunakan satelit bisa melakukan pin-point sejumlah lokasi-lokasi di Indonesia.
“Salah satu cukup menjadi perhatian kawasan industri, jadi kita bisa lihat selama PPKM aktivitas industri masih berjalan, ini terlihat melalui salah satu satelit. Kita bisa perintahkan Dandim (Komandan Komando Distrik Militer TNI) dan Kapolres (Kepala Kepolisian Resor) untuk segera mengecek memastikan mengurangi mobilitas,” ungkap Firman.
Sementara itu, Google Traffic dilakukan untuk memantau kendaraan dan Facebook Mobility memantau melalui aktivitas di ponsel. Cara ini mengetahui ternyata masih ada masyarakat berkumpul meski tidak ada aktivitas di kantor.
“Google Traffic turun tajam artinya orang-orang tidak pergi ke kantor. Tetapi aktivitas Facebook masih sangat tinggi, aktivitas di rumah masih cukup banyak. Mereka enggak ke kantor, nongkrong di rumah kumpul-kumpul. Perintahkan Dandim cek ke daerah pemukiman untuk memastikan kerumunan tidak terjadi, mobilitas bisa diturunkan,” pungkasnya. (*)
Artikel ini telah tayang di cnbc.com dengan judul “Ini Cara Luhut Pantau Warga RI Via Facebook, Google, Satelit.”
Redaksi Mitrapost.com