Jakarta, Mitrapost.com – Masa jabatan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan akan berakhir. Sosok Airin Rachmi Diany disebut sebagai sosok yang berpeluang maju di Pilkada 2024 mendatang menggantikan Anies.
Mantan Wali Kota Tangerang Selatan dua periode itu menjadi tokoh alternatif utama apabila Anies Baswedan mendapatkan tiket maju ke Pilpres 2024.
Menurut Penasihat Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta M. Taufik, nama Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia menjadi tokoh lain yang pantas menggantikan Anies Baswedan.
“Itu usulan saya (Ahmad Riza Patria, Airin, dan Bahlil),” ujar Taufik ketika dikonfirmasi, Minggu (2/1/2022).
Wanita yang lahir di Banjar, Ciamis, Jawa Barat pada 28 Agustus 1976. Ia merupakan putri kedua dari 3 bersaudara dari pasangan Anwar Martadihardja dan Ass Asye Asiyah.
Airin mengawali pendidikan dasar di SDN Cibodas, Banjar lalu melanjutkan sekolah menengah di SMPN 5 Bandung dan SMAN 20 Bandung.
Untuk pendidikan tinggi, Airin memilih kuliah di Fakultas Ilmu Hukum Universitas Parahyangan Bandung. Selanjutnya dia mengambil Spesialis Satu (SP-1) Program Studi Notariat di Universitas Padjajaran pada 2002 dan Magister Hukum (MH) Program Studi Ilmu Hukum Bisnis pada 2005.
Semasa kuliah, Airin aktif mengikuti kontes kecantikan. Ia meraih Juara 1 Mojang dan Jajang Parahyangan Kota Madya Bandung (1995) serta Juara 1 Mojang Provinsi Jawa Barat (1995). Airin juga terpilih menjadi Putri Pariwisata & Putri Favorit Pada Pemilihan Puteri Indonesia (1996).
Dari kegiatan yang diikuti, Airin lalu bertemu dengan Tubagus Chaeri Wardana, yang dikenal sebagai tokoh Banten. Keduanya lalu menikah pada 1997.
Pasangan ini dikarunia dua buah hati, Tubagus Ghifari Al Chusaeri Wardana dan Ratu Ghefira Marhamah Wardana. Meski menjadi istri orang ternama di Banten, Airin tak mau berpangku tangan. Ia tetap bekerja sesuai dengan disiplin ilmu yang dipelajari. Awalnya dia berkarier sebagai asisten notaris pada 1999.
Lima tahun kemudian Airin menjadi notaris, dan pada 2008 menjadi Pejabat Pembuat Akta Tanah (PPAT) di Kabupaten Tangerang. Airin juga aktif di organisasi kemasyarakatan.
Ia tercatat pernah menjadi penanggung jawab Relawan Banten Bersatu untuk wilayah Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Kota Tangerang Selatan.
Selain itu, Airin juga pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Penyantun Kaukus Perempuan Peduli Kesehatan Kota Tangerang Selatan. Juga sebagai mantan Pembina Forum Masyarakat Peduli Pendidikan dan Kesehatan Provinsi Banten.
Dengan beragam kegiatan yang diikuti, Airin cukup populer di Tangerang. Kemudian mencoba terjun ke dunia politik dengan menjadi Wakil Bupati Tangerang pada 2008.
Pengalaman pertamanya di bidang politik tidak mulus. Airin yang mendampingi Calon Bupati Jazuli Juwaini, politikus PKS, kalah dalam kontestasi tersebut.
Pada 2009, Kota Tangerang Selatan resmi menjadi kota pemekaran dari Kabupaten Tangerang. Daerah baru ini membutuhkan pemimpin sebagai wali kota. Kesempatan ini tak disia-siakan Airin.
Adik ipar mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosyiah ini mencalonkan diri sebagai wali kota pada Pilwalkot 2010.
Airin yang berpasangan dengan Benyamin Davnie berhasil memperoleh suara terbanyak yang mencapai 188.893 suara.
Kepemimpinan Airin dan Benyamin Davnie dinilai baik oleh masyarakat. Keduanya pun kembali terpilih menjadi Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tangerang Selatan untuk periode kedua, 2016-2021.
Airin sempat mendapat cobaan cukup berat. suaminya Tubagus Chaeri Wardana ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena menyuap mantan Ketua MK Akil Mochtar dalam sengketa pilkada Kabupaten Lebak dan Provinsi Banten.
Chaeri Wardana juga kemudian terjerat kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) pengadaan alat kesehatan (alkes) di Pemprov Banten dan Pemkot Tangsel. Kini ia mendekam di Lapas Sukamiskin karena dijatuhi hukuman selama 5 tahun.
Nama Airin Rachmi Diany Airin masih bersih, dia terbukti tidak tersangkut kasus yang menjerat suaminya. Dia akhirnya mampu menyelesaikan tugas sebagai Wali Kota Tangerang Selatan pada 20 April 2021. Setelah tidak menjabat wali kota, Airin aktif berkegiatan di Partai Golkar.
Pada Juli 2021, ia dilantik menjadi Ketua Kesatuan Perempuan Partai Golkar (KPPG). Dia berharap KPPG yang dipimpinnya mampu membantu kemenangan Partai Golkar pada Pemilu 2024. (*)
Redaksi Mitrapost.com