Kado Pahit Tahun Baru, Harga Pupuk Non Subsidi Naik 100 Persen

Pati, Mitrapost.com – Untuk mempertahankan sektor pertanian di daerah, Pemerintah harus mendorong pera petani beralih menggunakan pupuk kompos seiring melonjaknya harga pupuk Non Subsidi hingga 70-100 persen.

Hal tersebut diungkapkan oleh Ketua Fraksi Nurani Keadilan Rakyat Indonesia (NKRI) DPRD Kabupaten Pati Narso. Menurutnya, harga pupuk non subsidi, mengalami kenaikan yang sangat tinggi di awal tahun, menjadi kendala utama bagi para petani untuk mengoptimalkan pertaniannya.

“Jadi kan kenaikan pupuk non subsidi yang sampai 100 persen ini merupakan kado pahit buat petani di tahun 2022. karena itu domainnya pemerintah pusat, untuk di daerah supaya pertanian bertahan bahkan maju, mau tidak mau harus menggunakan pupuk alternatif dalam hal ini pupuk kompos harus semakin digalakaan,” ujar Politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu saat diwawancara Mitrapost.com, Kamis (6/1/21).

Narso mengakui, bahwa untuk membumikan pupuk kompos di masyarakat bukanlah hal yang mudah. Pasalnya, para petani sudah ketergantungan dengan pupuk kimia. Selain itu, membuat dan menggunakan pupuk kompos memerlukan tahap yang cukup sulit.

Pemerintah pun diminta untuk melakukan pendampingan kepada para petani dan produsen pupuk kompos lokal. Termasuk memberikan batas standar pupuk kompos yang bisa beredar di masyarakat.

“Oleh karenanya, baik petani maupun produsen pupuk kompos ini harus segera dilakukan pembinaan. Juga kepada para petani, bagaimana menggunakannya yang pas,” katan Narso.

Bila skema alih pupuk kimia ke kompos ini terealisasi, menurutnya, ke depan masalah lonjakan harga pupuk kimia tidak akan menjadi masalah. Terlebih karena dibuat dari unsur alam, pupuk kompos juga diharapkan mampu mengembalikan unsur hara dalam tanah.

Perlu diketahui, naiknya harga pupuk non subsidi di Pati mulai terasa pada saat musim tanam pertama atau sekitar bulan November lalu. Dinas Pertanian Pati mencatat, kenaikah harga terjadi hampir di semua jenis pupuk non subsidi.

Sebut saja jenis pupuk urea, semula harganya Rp7.500 per kilogram naik menjadi Rp11.450 per kilogram. Jenis pupuk ZA dulu hanya Rp4.500 naik menjadi Rp6.500 per kilogram, dan jenis pupuk SP yang semula harganya Rp7.500 naik menjadi Rp8.500 per kilogram. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mitrapost.com  di Google News. silahkan Klik Tautan dan jangan lupa tekan tombol "Mengikuti"

Jangan lupa kunjungi media sosial kami

Video Viral

Kamarkos
Pojoke Pati