Mitrapost.com – Komnas HAM mengungkapkan bahwa lebih dari tiga orang tewas dalam kerangkeng yang berada di kediaman Bupati Langkat Nonaktif, Terbit Rencana Perangin Angin.
Berdasarkan temuan dari Komnas HAM juga terdapat dugaan kekerasan yang dilakukan dalam kerangkeng bupati Langkat non aktif tersebut.
Berdasarkan keterangan dari Komisioner Komnas HAM Choirul Anam, terdapat lebih dari tiga orang yang tewas.
“Lebih dari 3 (orang),” ujarnya pada Senin (7/2).
Anam juga menjelaskan bahwa hingga saat ini, penyelidikan masih terus berjalan. Diantaranya adalah terkait dengan jumlah korban yang pernah masuk dalam kerangkeng tersebut.
Berdasarkan laporan yang diterima serta upaya pemeriksaan di lapangan, terdapat kurang lebih sebanyak 52 orang yang berada dalam kerangkeng tersebut.
“At the moment, saat itu, ada kurang lebih 52 orang. Itu dokumen yang ada dan tercatat, kalau soal kondisi dan sebagainya seperti yang sudah kami bilang sebelumnya, kami menemukan adanya kekerasan, bentuk kekerasan, pola kekerasan, sampai alat kekerasannya,” kata Anam.
“Termasuk juga bagaimana waktunya, termasuk juga ada hilangnya nyawa, kalau kemarin Sabtu, Minggu kemarin, lebih dari satu, ya terus sekarang dibilang 3,” sambung dia.
Terkait dengan jumlah korban tewas di kerangkeng tersebut, juga pernah diungkap oleh Kabareskrim Komjen Pol Agus Andrianto saat menyambangi Polda Sumut.
Akan tetapi Anam menyebutkan bahwa terdapat potensi penambahan jumlah korban tewas, seiring dengan penyelidikan yang tengah dilakukan.
“Sebenarnya angka 3 itu angka Sabtu kemarin itu yang kami bilang lebih dari satu, dan saat ini kami sedang mendalami lagi, karena potensial juga nambah,” pungkas Anam.
Sedangkan tersangka bupati Langkat non aktif, saat ini tengah ditahan di KPK.
Juga terdapat informasi lain terkait dengan kerangkeng ini. berdasarkan temuan Polda Sumut, terdapat 656 penghuni kerangkeng, terhitung sejak tahun 2010.
Fakta lain yang ditemukan adalah tempat yang dinilai untuk rehabilitasi tersebut, tidak memiliki izin. (*)
Redaksi Mitrapost.com